Nasihat Imam Ibnu Qayyim Al- Jauzi
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيم
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad SAW keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.
Sahabat yang dirahmati Allah,
Ulama Islam yang terkenal al-Imam Ibnu Qayyim berkata perihal hati yang hidup.
Terdapat enam perkara hati yang hidup iaitu :
1. Dalam hati manusia terdapat kekuatan : Tidak terurai kecuali menerima kehendak Allah.
2. Dalam hati terdapat keganasan : Tidak hilang kecuali berjinak dengan Allah.
3. Dalam hati terdapat kesedihan : Tidak hilang kecuali seronok mengenali Allah dan baik muamalah (perhubungan) dengan-Nya.
4. Dalam hati terdapat kegelisahan : Tidak tenang dan damai kecuali berjumpa dengan-Nya dan lari menuju-Nya.
5. Dalam hati terdapat api penyesalan : Tidak padam kecuali redha dengan suruhan-Nya, larangan-Nya, qadha-Nya, dan sentiasa sabar sehingga menemui-Nya.
6. Dalam hati terdapat hajat : Tidak terbendung kecuali dengan kecintaan kepada-Nya, memohon kepada-Nya, sentiasa berzikir kepada-Nya dan keikhlasan kepada-Nya. Andai dunia dan seisinya diberi, tidak akan dapat membendung hajat hati si insan ini.
Sahabat yang dimuliakan,
Berikut ini sepuluh nasihat Ibnul Qayyim rahimahullah untuk mencapai kesabaran diri agar tidak terjerumus dalam perbuatan maksiat:
Pertama, hendaknya hamba menyadari betapa buruk, hina dan rendah perbuatan maksiat. Dan hendaknya dia memahami bahwa Allah mengharamkannya serta melarangnya dalam rangka menjaga hamba dari terjerumus dalam perkara-perkara yang keji dan rendah sebagaimana penjagaan seorang ayah yang sangat sayang kepada anaknya demi menjaga anaknya agar tidak terkena sesuatu yang membahayakannya.
Kedua, merasa malu kepada Allah… Karena sesungguhnya apabila seorang hamba menyadari pandangan Allah yang selalu mengawasi dirinya dan menyadari betapa tinggi kedudukan Allah di matanya. Dan apabila dia menyadari bahwa perbuatannya dilihat dan didengar Allah tentu saja dia akan merasa malu apabila dia melakukan hal-hal yang dapat membuat murka Rabbnya… Rasa malu itu akan menyebabkan terbukanya mata hati yang akan membuat Anda bisa melihat seolah-olah Anda sedang berada di hadapan Allah…
Ketiga, senantiasa menjaga nikmat Allah yang dilimpahkan kepadamu dan mengingat-ingat perbuatan baik-Nya kepadamu……
Apabila engkau berlimpah nikmat, maka jagalah, kerana maksiat akan membuat nikmat hilang dan lenyap.
Barang siapa yang tidak mau bersyukur dengan nikmat yang diberikan Allah SWT kepadanya maka dia akan disiksa dengan nikmat itu sendiri.
Keempat, merasa takut kepada Allah dan khawatir tertimpa hukuman-Nya
Kelima, mencintai Allah… karena seorang kekasih tentu akan menaati sosok yang dikasihinya… Sesungguhnya maksiat itu muncul diakibatkan oleh lemahnya rasa cinta.
Keenam, menjaga kemuliaan dan kesucian diri serta memelihara kehormatan dan kebaikannya… Sebab perkara-perkara inilah yang akan bisa membuat dirinya merasa mulia dan rela meninggalkan berbagai perbuatan maksiat…
Ketujuh, memiliki kekuatan ilmu tentang betapa buruknya dampak perbuatan maksiat serta jeleknya akibat yang ditimbulkannya dan juga bahaya yang timbul sesudahnya yaitu berupa muramnya wajah, kegelapan hati, sempitnya hati dan gundah gulana yang menyelimuti diri… karena dosa-dosa itu akan membuat hati menjadi mati…
Kelapan, memupus buaian angan-angan yang tidak berguna. Dan hendaknya setiap insan menyadari bahwa dia tidak akan tinggal selamanya di alam dunia. Dan mestinya dia sadar kalau dirinya hanyalah sebagaimana tamu yang singgah di sana, dia akan segera berpindah darinya. Sehingga tidak ada sesuatu pun yang akan mendorong dirinya untuk semakin menambah berat tanggungan dosanya, karena dosa-dosa itu jelas akan membahayakan dirinya dan sama sekali tidak akan memberikan manfaat apa-apa.
Kesembilan, hendaknya menjauhi sikap berlebihan dalam hal makan, minum dan berpakaian. Karena sesungguhnya besarnya dorongan untuk berbuat maksiat hanyalah muncul dari akibat berlebihan dalam perkara-perkara tadi. Dan di antara sebab terbesar yang menimbulkan bahaya bagi diri seorang hamba adalah… waktu senggang dan lapang yang dia miliki… karena jiwa manusia itu tidak akan pernah mau duduk diam tanpa kegiatan… sehingga apabila dia tidak disibukkan dengan hal-hal yang bermanfaat maka tentulah dia akan disibukkan dengan hal-hal yang berbahaya baginya.
Kesepuluh, sebab terakhir adalah sebab yang merangkum sebab-sebab di atas… yaitu kekokohan pohon keimanan yang tertanam kuat di dalam hati… Maka kesabaran hamba untuk menahan diri dari perbuatan maksiat itu sangat tergantung dengan kekuatan imannya. Setiap kali imannya kokoh maka kesabarannya pun akan kuat… dan apabila imannya melemah maka sabarnya pun melemah… Dan barang siapa yang menyangka bahwa dia akan sanggup meninggalkan berbagai macam penyimpangan dan perbuatan maksiat tanpa dibekali keimanan yang kokoh maka sungguh dia telah keliru.
Sahabat yang dikasihi,
Marilah kita hayati nasihat-nasihat yang disampaikan oleh ulama muktabar Imam Ibnul Qayyim al-Jauzi untuk menjadi pedoman kita dalam kehidupan sehari-hari untuk mencari keredaan Allah SWT.
(Diterjemahkan dari artikel berjudul ‘Asyru Nashaa’ih libnil Qayyim li Shabri ‘anil Ma’shiyah)
Sahabat yang dirahmati Allah,
Imam Ibnu Qayyim Al- Jauzi berkata :
Pertama, sesiapa di dunia yang meninggalkan solat, di akhirat kelak mereka akan bersama orang yang terkutuk.
Kedua, sesiapa yang sibuk dengan kuasa, dia akan berhimpun dengan Firaun.
Ketiga, sesiapa yang sibuk dengan harta, dia akan berhimpun dengan Qarun.
Keempat, sesiapa yang sibuk dengan pangkat, dia akan berhimpun dengan Hamam.
Kelima, sesiapa yang sibuk dengan berniaga, dia akan berhimpun dengan Ubai bin Khalaf.
Ibnu Qayyim Al-Jauzi dalam kitab Madarijus Salikin mengatakan, " Sabar adalah menahan jiwa daripada berkeluh kesah dan marah, menahan lisan dari mengeluh, serta menahan anggota badan dari berbuat tashwisy (yang tidak lurus). Sabar ada tiga jenis iaitu sabar dalam berbuat ketaatan kepada Allah, sabar dari melakukan maksiat, dan sabar tehadap ujian Allah."
Antara tiga jenis sabar, yang mana satu paling berat?(sabar menghadapi ujian, sabar daripada melakukan maksita dan sabar untuk taat)".
Sabar yang paling berat adalah sabar untuk taat berbanding sabar dalam ujian dan membuat maksiat.
Sabar untuk taat bererti kita mentaati segala perintah Allah dengan melawan MUSUH UTAMA, iaitu nafsu dan syaitan. Ketaatan yang sempurna, kita taat dengan penuh penghayatan. Solat yang khusyuk, puasa yang penuh keinsafan, zikir yang berpanjangan, munajat di sepertiga malam yang diiringi rasa takut dan pengharapan. Kita tahu hukum-hukum dalam Islam. Wajib, sunat, harus, makruh dan haram. TAHU tapi tidak bermakna kita BUAT semuanya. Alangkah susahnya untuk taat..
Andainya kalian mampu memberi ketaatan sebegini rupa, pasti sepenuh masa hidup kita terisi dengan ingatan pada Allah SWT.
Sabar daripada melakukan maksiat. Alhamdulillah, hingga sekarang dapat kita lihat rata-rata masyarakat kita masih menilai yang buruk itu salah, dan yang baik itu betul. Sebagai contoh, meragut, perbuatan zina, membunuh dan lain-lain. Secara tidak langsung, maksiat berlaku dikalangan golongan minoriti bukan majoriti.
Sabar menghadapi ujian. Setiap manusia diuji dengan ujian yang berbeza. Sabar ataupun tidak, ujian itu tetap berlaku..cuma dapat kita lihat tahap perbezaan kesabaran. Cuba bayangkan, seorang isteri yang kematian suami. Ada yang meraung, menangis, pitam, pengsan. Ada juga yang mengalir air matanya tanpa suara. Ada juga yang tidak menzahirkan air matanya. Selepas kematian suami, si isteri tetap meneruskan hidup seperti biasa. Ada yang mencari pengganti. Ada yang membesarkan anak-anak dengan hasil titik peluh sendiri. Lazimnya, manusia akan merelakan hatinya apabila ditimpa musibah.
Sahabat yang dikasihi,
Demikianlah perbezaan antara tiga jenis sabar. Moga kalian semua diluruskan hati untuk sabar dalam memberi sepenuh ketaatan kepada Allah SWT. "Ya Allah, sabarkanlah hati kami dalam mencari redaMu. Hapuskanlah segala rasa jemu dalam beribadah kepadaMu. Kurniakanlah kami kenikmatan dalam menjejak cintaMu..amin"
No comments:
Post a Comment