Wednesday, February 26, 2014

HIKMAH MUSIBAH DAN BENCANA

Hikmah Musibah dan Bencana

Sahabat yang dimuliakan,
Musibah dan bencana sering berlaku di dunia ini, kadangkala Allah s.w.t mendatangkan musibah secara berturut-turut. Dari tinjauan Islam,musibah apapun yang berupa bencana alam atau akibat kelalaian manusia, segala yang terjadi telah ditakdirkan oleh Allah s.w.t.

Betapa berat mata memandang,berat lagi bahu memikul. Suka atau tidak kehidupan harus terus berjalan. Oleh sebab itu pastilah ada hikmah yang dapat diambil dari berbagai kejadian yang menimpa, karena Dia yang Maha Adil dan Penyayang pasti tidak akan berbuat aniaya. 

Sahabat yang dirahmati Allah,
Ibnu Qayyim al-Jauziah berkata :
“Andaikata kita boleh menggali hikmah Allah yang terkandung dalam ciptaan dan urusanNya, maka tidak kurang dari ribuan hikmah. Namun akal kita sangat terbatas, pengetahuan kita terlalu sedikit dan ilmu semua makhluk akan sia-sia jika dibandingkan dengan ilmu Allah, sebagaimana sinar lampu yang sia-sia dibawah sinar matahari. Dan ini pun hanya kira-kira, yang sebenarnya tentu lebih dari sekedar gambaran ini.”

Diantara beberapa hikmah yang boleh saya kutip diantaranya :
Pertama : Sabar adalah sifat terpuji untuk menghadapi kesulitan dan kesusahan.

 Allah berfirman yang maksudnya :
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira pada orang-orang yang sabar,(yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innalillahi wa inna ilaihi rojiun (Sesungguhnya semua berasal daripasa Allah dan akan kembali kepada-Nya). Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Rabb mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” 
(Surah .Al-Baqarah ayat 155-157)

Kedua : Menghapuskan dosa dan kesalahan. 
Allah berfirman yang maksudnya :
“Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri,dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).” 
(Surah Asy-Syura ayat 30)

Daripada Abu Hurairah r.a. dan Abu Sa’id r.a,  Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud :
“Tidaklah seorang Muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan, kegundah gulanaan hingga duri yang menusuknya melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dari kesalahan-kesalahannya. 
(Hadis Riwayat Bukhari)

Ketiga : Dicatat sebagai kebaikan dan derajat ditinggikan.
Sabda Rasulullah s.a.w. yang bermaksud :
“Tidaklah seorang Muslim tertusuk duri atau yang lebih dari itu,melainkan ditetapkan baginya dengan sebab itu satu derajat dan dihapuskan pula satu kesalahan darinya” 
(Hadis Riwayat .Muslim)

Keempat : Jalan menuju Syurga.
 Daripada  Abu Hurairah r.a Rasulullah s.a.w. bersabda yang bermaksud :
“Syurga itu dikelilingi dengan hal-hal yang tidak disukai dan Neraka itu dikelilingi dengan berbagai macam syahwat.”
 (Hadis Riwayat. Bukhari dan Muslim)

Allah s.w.t. berfirman dalam sebuah hadist qudsi yang bermaksud :
“Tidaklah ada suatu balasan (yang lebih pantas di sisiKu bagi hambaKu yang beriman, jika Aku telah mencabut nyawa kesayangannya dari penduduk dunia kemudian dia bersabar atas kehilangan orang kesayanagnnya itu, melainkan Syurga.”
 (Hadis Riwayat. Bukhari)

Kelima : Membawa keselamatan dari api neraka.
“Janganlah kamu mencaci maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi” 
(Hadis Riwayat Muslim)

Keenam : Mengembalikan hamba kepada Rabb-nya dan mengingat kelalaiannya. 
Allah s.w.t.  berfirman yang bermaksud :
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-rasul kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami timpa mereka dengan kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka bermohon (kepada Allah) dengan tunduk dan merendahkan diri.”
 (Surah .Al-An’am ayat 42)

Ketujuh : Mengingat nikmat Allah yang lalu dan yang ada. 
Seorang penyair berkata : "Seseorang tidak mengenali tanda-tanda sehat selagi dia belum tertimpa sakit".

Kelapan : Mengingat keadaan saudara-saudaramu yang ditimpa musibah. 
Maka diantara hikmah Allah, Dia menimpakan cobaan berupa penyakit dan penderitaan kepada orang Mukmin pada waktu-waktu tertentu, agar dia mengingat saudara-saudaranya yang ditimpa kesulitan, sehingga tergugah untuk membantunya. 

Kesembilan : Mensucikan hati. 
Ibnu Qayyim berkata : “Hati dan roh boleh mengambil manfaat dari penderitaan dan penyakit yang merupakan urusan yang tidak boleh dirasakan kecuali jika di dalamnya ada kehidupan. Kebersihan hati dan roh bergantung kepada penderitaan badan dan kesulitannya.”
 (Tuhfatul Mariidh hal 25)

Sahabat yang dirahmati Allah,
Cobaan dan ujian merupakan nikmat. Krena hikmah dari berbagai cobaan,orang – orang soleh justru gembira sekiranya mendapat cobaan seperti telah mendapat kesenangan. Rasulullah s.a.w  menyebutkan bahwa para Nabi telah ditimpa cobaan berupa penyakit, kemiskinan dan yang lainnya kemudian beliau bersabda:

“…Dan sesungguhnya salah seorang diantara mereka benar-benar merasa gembira karena mendapat cobaan, sebagaimana salah seorang merasa gembira karena telah mendapatkan kelapangan.” 
(Hadis Riwayat Ibnu Majah)

Akhirkata perlulah sama-sama kita berbaik sangka kepada Allah dan redha di atas Qada' dan Qadar sekiranya Allah s.w.t. menguji kita jadikanlah sabar dan solat itu penolong kita.

Firman Allah s.w.t. yang bermaksud :
“Jadikanlah sabar dan solat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyu’, (yaitu) orang-orang yang meyakini bahwa mereka akan menemui Tuhannya dan bahwa mereka akan kembali kepada-Nya”.
 (Surah Al-Baqarah ayat 45-46)

No comments:

Powered By Blogger | Template Created By Lord HTML