Tujuh Syarat Sah Kalimah Syahadah.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
سْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad SAW keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.
Sahabat yang dirahmati Allah,
Sebagai kaum muslim kita sering melafadzkan kalimat لا اله الا الله محمد رسول الله (Laa ilaaha illallah Muhammad Rasulullah) atau yang lebih dikenal dengan kalimah syahadah (tauhid). Tapi selama ini kita hanya melafazkannya dengan lisan tanpa dihayati dalam kehidupan. dan tanpa kamantapan hati serta pengetahuan tentang makna dan hakikat kalimat tersebut. Padahal kalimah syahadah (tauhid) mengandung makna yang sangat dalam dan memberikan pengaruh yang luas bagi kehidupan manusia di dunia ini.
Pengakuan ini adalah merupakan pengakuan yang besar kesan dan akibatnya. Seseorang yang kafir apabila membaca sahaja dua kalimah ini dengan ikhlas akan menjadikan diri seseorang itu muslim yang beriman kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW dan rukun-rukun iman yang lain. Nyawa, harta dan kehormatannya dijamin oleh Islam.
Terdapat 7 syarat-syarat sah kalimah syahadah (tauhid) yang di ucapkan. Sekiranya dipenuhi syarat-syarat ini akan menjadikan syahadahnya sempurna dan tidak ada sedikit keraguan.
Syarat-syarat tersebut adalah seperti berikut :
1. Mengetahui.
2. Yakin
3. Menerima
4. Patuh / Tunduk
5. Benar / Jujur
6. Tulus / Ikhlas
7. Cinta.
Huraiannya :
1. ( العلـم )Mengetahui
Mengetahui makna syahadat dengan kedua dimensinya; Penafian (penolakan) dan Penetapan, iaitu bahawa ia harus mengetahui dimensi penolakan dalam muatan kalimah syahadah, yang dalam hal ini adalah penafian (penolakan) semua sesembahan selain Allah dan dimensi penetapan iaitu hak Uluhiyyah (disembah) hanya bagi Allah SWT semata-mata.
Firman Allah SWT maksudnya : "Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (Tuhan yang berhak disembah) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat kamu tinggal." (Surah Muhammad (47) ayat 19)
Lawan dari mengetahui adalah “Jahil” dalam makna syahadah.
2. ( اليقيـن )Yakin
Iaitu mengetahui dengan sempurna makna syahadat tanpa sedikitpun keraguan terhadap makna tersebut. Jadi keimanannya tidak mengandung sesuatu yang bertentangan dengan makna syahadah itu dalam hatinya.
Firman Allah SWT maksudnya : "Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu hanyalah orang-orang yang percaya (beriman) kepada Allah dan Rasul-Nya, Kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjuang (berjihad) dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah. mereka Itulah orang-orang yang benar."(Surah al-Hujurat (49) ayat 15)
Lawan yakin adalah “ragu”
3. ( القبـول )Menerima
Iaitu kerendahan dan ketundukan serta penerimaan hati terhadap segala sesuatu yang datang dari Allah dan Rasul-Nya yang membuahkan ketaatan dan ‘ibadah kepada Allah SWT dengan jalan meyakini bahawa tidak ada yang dapat menunjuki dan menyelamatkannya kecuali ajaran yang datang dari syari’at islam.
Firman Allah SWT maksudnya : "Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. dan barangsiapa menderhakai Allah dan rasul-Nya Maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata." (Surah al-Ahzab (33) ayat 36)
Firman Allah SWT maksudnya : "Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakikatnya) tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya."
(Surah an-Nisa' (4) ayat 65)
Lawan dari Penerimaan adalah “Menentang”, iaitu bahawa menentang dan berpaling dari ajaran-ajaran Rasulullah SAW dengan hatinya sehingga ia tidak redha dan tidak menerima ajaran-ajaran tersebut.
Perbedaan antara Ketundukan dan Penerimaan adalah bahawa ketundukan itu pekerjaan zahir atau fizikal, sedangkan penerimaan itu adalah pekerjaan hati.
4. ( الانقيـاد ) Patuh / Tunduk
Iaitu tunduk dan menyerahkan diri kepada Allah SWT secara lahir dengan mengamalkan semua perintah-Nya dan meninggalkan semua larangan-Nya.
Firman Allah SWT maksudnya : "Dan barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang kokoh. dan hanya kepada Allah-lah kesudahan segala urusan." (Surah Luqman (31) ayat 22)
Firman Allah SWT maksudnya : "…. Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cubaan atau ditimpa azab yang pedih."
(Surah an-Nuur (24) ayat 63)
5. ( الصـدق )Benar / Jujur
Iaitu bahwa lahirnya tidak menyalahi batinnya. Keduanya harus saling sesuai dan sejalan, iaitu antara lahir dan batinnya, antara ilmu dan ‘amalnya, antara apa yang ada dalam hatinya dengan apa yang dikerjakan oleh perbuatannya. Maka tidak boleh ada sesuatu yang dikerjakan oleh perbuatan yang menyalahi apa yang diyakini oleh hatinya.
Firman Allah SWT maksudnya : "Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka Itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk." (Surah al-An'am (6) ayat 82)
Firman Allah SWT yang bermaksud : "Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang menepati apa yang telah mereka janjikan kepada Allah; maka di antara mereka ada yang gugur. dan di antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan mereka tidak merobah (janjinya)" (Surah al-Ahzab (33) ayat 23)
Dari Mu’adz bin Jabal ra.
مَا مِنْ اَحَدٍ يَشْهَدُ اَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَاَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ صِدْقًا مِنْ قَلْبِهِ اِلاَّ حَرَّمَهُ اللهُ عَلَى النَّارِ =رواه البخاري=
Maksudnya : “Tidak seorangpun yang bersaksi bahawa tidak ada Ilaah (tuhan) yang berhak disembah selain Allah, dan bahawa Muhammad adalah utusan Allah jujur dari hatinya, kecuali Allah telah mengharamkannya masuk neraka”.(Hadis Riwayat Bukhari)
Lawan Kejujuran adalah “Nifaq” yaitu menampakkan sesuatu yang sebenarnya tidak ada dalam batinnya, atau bahawa ia menyimpan kekufuran dalam batinnya tetapi menampakkan iman dalam lisan dan perbuatannya.
6. ( الاخـلاص )Tulus / Ikhlash
Kata ikhlas diambil dari kata “susu murni” [اللبن الخالص ] iaitu tidak lagi dicampuri kotoran yang merosak kemurnian dan kejernihannya. Maka ikhlash bererti membersihkan hati dari segala sesuatu yang bertentangan dengan makna syahadat.
Firman Allah SWT maksudnya : "Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus." (Surah al-Bayyinah (98) ayat 5)
Lawan Keikhlasan adalah “Syirik”
7. ( المحبـة )Cinta
Iaitu mencintai Allah dan Rasul-Nya dengan segala apa yang datang dari keduanya berupa ilmu dan ‘amal, serta mencintai orang-orang yang beriman.
Firman Allah SWT maksudnya : "Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Surah Ali-Imran (3) ayat 31)
Firman Allah SWT maksudnya : "…. adapun orang-orang yang beriman amat sangat cintanya kepada Allah".(Surah al-Baqarah (2) ayat 165)
Firman Allah SWT maksudnya : " Katakanlah: 'Jika bapa-bapa, anak-anak , saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, Maka tunggulah sampai Allah mendatangkan Keputusan-Nya”. dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik." (Surah at-Taubah (9) ayat 24)
Dari Anas Bin Malik ra, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda :
ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيْهِ وَجَدَ حَلاَوةَ اْلاِيْمَانِ : اَنْ يَكُوْنَ اللهَ وَرَسُوْلَهُ اَحَبَّ اِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا, وَاَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ اِلاَّ لِلَّـهِ … =متفق عليه=
Maksudnya : "Ada tiga yang bila terdapat dalam diri seseorang, nescaya ia akan mendapatkan betapa manisnya iman. 1. Bahawa Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada segala sesuatu selain keduanya. 2. dan bahawa ia tidak mencintai seseorang melainkan hanya karena Allah. …" (Hadis Riwaayt Bukhari dan Muslim)
Cinta itu juga harus disertai amanah, iaitu kemarahan terhadap segala sesuatu yang bertentangan dengan syahadat, atau dengan kata lain semua ilmu dan amal yang menyalahi Sunnah Rasulullah SAW. Selain itu, ia juga marah kepada para pelaku atau pembawa ajaran yang menyalahi Sunah Rasulullah SAW itu dengan segala ilmu dan ‘amal yang mereka bawa.
Sabda Rasulullah SAW dari Ikrimah dan Ibnu Abbas ra.
اَوْثَقُ عُرَى اْلاِيْمَانِ : اَلْحُبُّ فِي اللهِ وَالبُغْضُ فِي اللهِ =رواه الطبراني=
Maksudnya : "Ikatan iman yang paling kuat adalah cinta kerana Allah dan marah juga kerana Allah. (Hadis Riwayat Ath-Thabrani)
Rasulullah SAW juga menyebutkan bagian ketiga dari syarat mendapatkan manisnya iman sebagai lanjutan hadis dari Anas Bin Malik ra, diatas :
… وَاَنْ يَكْرَهَ اَنْ يَرْجِعَ فِي الْكُفْرِ بَعْدَ اَنْ اَنْقَذَهُ اللهُ مِنْهُ كَمَا يَكْرَهُ اَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ =متفق عليه=
Maksudnya : "Dan bahawa ia membenci untuk kembali kepada kekufuran setelah Allah menyelamatkannya, sebagaimana ia membenci dilemparkan ke dalam neraka."(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)
Lawan dari cinta adalah “benci”, iaitu benci terhadap semua kata dan orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya serta Islam.
Sahabat yang dikasihi,
Jika kita melaksanakan tujuh perkara di atas hakikat sebenarnya kalimah syahadah kita bersih daripada segala syirik dan keraguan dan sahlah kalimah syahadah yang kita miliki. Keyakinan ini dihayati pula dalam kehidupan sebagai seorang mukmin yang beriman dan bertakwa.
No comments:
Post a Comment