Wednesday, February 19, 2014

DUA PULUH

Dua Puluh Amalan Yang Dapat Menghapuskan Dosa-dosa Kecil

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيم

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad SAW keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah, 
Setiap anak Adam selain daripada Nabi dan Rasul akan melakukan kesalahan dan berdosa. Sebaik-baik mereka yang berdosa adalah bertaubat dan beristighfar kepada Allah SWT. Selain daripada istighfar dan taubat yang kita ucapkan untuk memohon ampun kepada Allah SWT , terdapat dua puluh amal soleh dan amal ibadah yang boleh menjadi penebus dosa-dosa kita.

Amalan-amalan tersebut adalah seperti berikut :

Pertama : Menyempurnakan wuduk dan berjalan ke masjid.

Rasulullah SAW bersabda yang bermaksud : “Mahukah kalian aku tunjukkan sesuatu yang dapat menghapus dosa dan mengangkat derajat. Mereka menjawab: 'Ya, wahai Rasulullah'. Baginda bersabda : 'Sempurnakan wuduk ketika masa sulit dan memperbanyak langkah ke masjid serta menunggu solat satu ke solat yang lain, kerana hal itu adalah ribath.” (Hadis Riwayat Muslim dan Tirmidzi)

Dalam hadis yang lain sabda Nabi SAW yang bermaksud : “Jika seseorang berwuduk lalu menyempurnakan wuduknya kemudian berangkat solat dengan niat hanya untuk solat, maka tidak melangkah satu langkah kecuali Allah angkat satu darjat dan hapus satu dosa.” (Hadis Riwayat Tirmidzi)

Kedua : Puasa hari Arafah dan Asy Syura.

Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud : “Puasa hari Arafah saya berharap dari Allah untuk menghapus (dosa selama) setahun yang sebelumnya dan setahun setelahnya dan Puasa hari Asy Syura saya berharap dari Allah menghapus setahun yang lalu.” (Hadis Riwayat Tirmidzi)

Ketiga : Solat Terawih di bulan Ramadan.

Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud : “Barangsiapa menegakkan Ramadan (solat terawih) dengan iman dan mengharap pahala Allah maka diampunilah dosanya yang telah lalu.” (Muttafaqun ‘Alaihi)

Keempat : Haji yang mabrur.

Nabi SAW bersabda maksudnya : “Barangsiapa yang berhaji lalu tidak berkata keji dan berbuat kefasikan (kejelekan) maka ia kembali seperti hari ibunya melahirkannya.” (Hadis Riwayat Al-Bukhari). 

Kemudian dalam sabda baginda yang lain maksudnya : “Haji mabrur balasannya adalah syurga.” (Hadis Riwayat Ahmad) 

Maksud hadis ini jika dapat masuk syurga bermakna Allah SWT telah menghapuskan dosa-dosa yang telah dilakukannya hingga bersih daripada dosa.

Kelima : Memaafkan hutang orang yang tidak mampu membayarnya.

Melakukan kebaikan setelah berbuat dosa . Nabi SAW bersabda maksudnya : “Bertakwalah kepada Allah di mana pun kamu berada, ikutilah keburukan dengan kebaikan yang menghapusnya dan pergauli manusia dengan cara yang mulia.” (Hadis Riwayat Tirmidzi dan Ahmad)

Sabda Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam yang maksudnya: "Sesiapa yang menghilangkan atau melapangkan suatu kesusahan seorang mukmin di antara kesusahan-kesusahannya di dunia, maka Allah akan menghilangkan atau melapangkan suatu kesusahan di antara kesusahan-kesusahannya pada hari kiamat. Sesiapa yang memberikan kemudahan atas orang yang dalam kesulitan, maka Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat." (Hadis Riwayat Mustaim, Abu Daud dan Tirmidzi).

Rasulullah SAW. bersabda yang maksudnya : "Sesiapa yang menangguhkan hutang orang yang belum dapat membayarnya atau membebaskannya, pada hari kiamat kelak Allah SWT. akan menaunginya di bawah naungan Arasy, di mana pada hari tersebut tidak ada naungan kecuali naungan-Nya." (Hadis Riwayat Tirmizi).

Keenam : Memberi salam dan berkata baik .

Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud : “Sesungguhnya termasuk sebab mendapatkan ampunan adalah memberikan salam dan berkata baik.” (Hadis Riwayat Al-Kharaithi dalam Makarim al Akhlak)

Ketujuh : Sabar atas musibah .

Sabda Rasulullah SAW maksudnya : “Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla berfirman, 'Sesunguhnya apabila Aku menguji seorang hamba-Ku yang mukmin, lalu ia memuji-Ku atas ujian yang Aku timpakan kepada-Nya, maka ia bangkit dari tempat tidurnya (dalam keadaan) bersih dari dosa seperti hari ibunya melahirkannya." (Hadis Riwayat Ahmad)

Kelapan : Menjaga solat lima waktu dan Jumaat serta puasa Ramadan.

Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud : “Solat lima waktu dan Jumaat ke Jumaat dan Ramadan ke Ramadan adalah penghapus dosa diantara keduanya selama dosa-dosa besar dijauhi.” (Hadis Riwayat Muslim)

Kesembilan : Melaungkan Azan untuk solat fardu.

Sabda Rasulullah SAW yang bermaksud : “Sesungguhnya seorang muazin akan diampuni dosanya sepanjang (gema) suaranya.” (Hadis Riwayat Ahmad)

Kesepuluh : Melakukan solat fardu lima waktu.

Sabda Rasulullah yang bermaksud : "Bagaimana pendapat kalian seandainya ada sungai di pintu yang digunakan untuk mandi setiap hari lima kali, apa yang kalian katakan apakah tersisa kotorannya? Mereka menjawab, “Tidak ada sisa kotorannya sedikitpun.” Baginda bersabda maksudnya : “Solat lima waktu menjadi sebab Allah menghapus dosa-dosa.” (Hadis Riwayat Bukhari)

Kesebelas : Memperbanyak sujud .

Sabda Rasulullah yang bermaksud : “Hendaklah kamu memperbanyak sujud kepada Allah, kerana tidaklah kamu sekali sujud kepada-Nya melainkan Dia mengangkatmu satu darjat dan menghapus satu kesalahanmu (dosa) darimu.” (Hadis Riwayat Muslim)

Kedua Belas : Mengerjakan solat malam. 

Rasulullah bersabda yang bermaksud : “Hendaklah kalian solat malam, kerana ia adalah amalan orang yang soleh sebelum kalian dan amalan yang mendekatkan diri kepada Rabb kalian serta penghapus kesalahan dan mencegah dosa-dosa.” (Hadis Riwayat Al-Hakim)

Ketiga Belas : Berjihad di jalan Allah. 

Nabi SAW bersabda yang maksudnya : “Akan diampuni tiap dosa orang yang mati syahid kecuali hutang.” (Hadis Riwayat Muslim)

Keempat belas : Mengiringi haji dengan umrah. 

Rasulullah SAW bersabda maksudnya : “Iringi antara haji dengan umrah, kerana pengiringan antara keduanya dapat menghilangkan kefakiran dan dosa sebagaimana Al-Kier (alat pembakar besi) menghilangkan karat besi.” (Hadis Riwayat Ibnu Majah)

Kelima belas : Bersedekah.

Nabi SAW bersabda maksudnya : “Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan pada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Surah al-Baqarah ayat 271)

Rasulullah SAW bersabda maksudnya :“Sedekah menghapus dosa seperti air memadamkan api.” (Hadis Riwayat Ahmad, Tirmidzi dan selainnya)

Keenam belas : Menegakkan hukum Allah SWT.

Nabi SAW bersabda maksudnya : “Siapa saja yang melanggar larangan Allah kemudian ditegakkan padanya hukum pidana maka dihapus dosa tersebut.” (Hadis Riwayat Al-Hakim)

Ketujuh belas : Duduk di dalam masjid menunggu solat ke solat.

Nabi SAW bersabda maksudnya : “Mahukah kamu sekalian aku tunjukkan sesuatu yang dapat menghapus dosa dan mengangkat derajat. Mereka menjawab: 'ya wahai Rasulullah'. Baginda bersabda: 'menyempurnakan wuduk ketika masa sulit dan memperbanyak langkah kemasjid serta menunggu solat satu ke solat yang lain, kerana hal itu adalah ribath  (merapatkan hubungan dengan Allah SWT)” (Hadis Riwayat Muslim dan Al Tirmidzi).

Kelapan belas : Berzikir selepas solat.

Rasulullah Sallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda maksudnya : “Sesiapa yang membaca kalimat berikut di setiap selesai solat,

سُبْحَانَ اللهِ(33 ×) وَالْحَمْدُ لِلَّهِ (33 ×)وَاللهُ أَكْبَرُ (33 ×) لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ

“Maha Suci Allah (33 x), segala puji bagi Allah (33 x) . dan Allah Maha Besar. (33 x) , Tidak ada Tuhan (yang hak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan. Bagi-Nya pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.” ... maka akan diampuni kesalahannya, sekalipun seperti buih di laut.” (Hadis Riwayat Muslim, 3/262, no. 939.)

Ke sembila belas : Memperbanyakkan tasbih, tahmid, tahlil , takbir dan hauqqalah.

Al-Baqiyatush Shalihat terdiri atas kalimat :

1. Tasbih : Subhanallah 2. Tahmid : Alhamdulillah 3. Tahlil : Laa Ilaaha Illallaah
4. Takbir : Allahu Akbar 5. Hauqqalah : Lahaula Walakuwwata Illaabilla

Dari Ummu Hani ra dia berkata:”Suatu ketika lewatlah Rasulullah SAW dihadapanku. Lalu saya berkata , “Ya Rasulullah SAW saya sudah tua dan lemah. Beritahukanlah padaku suatau amalan agar dapat saya kerjakan sambil duduk” . Baginda bersabda:” Bacalah Subhanallah 100 kali, itu seimbang bagimu dengan memerdekakan 100 orang budak dari keturunan Ismail. Bacalah Alhamdulillah 100 kali, itu seimbang bagimu dengan mensedekahkan 100 ekor kuda yang bercahaya dan terkendali yang disedekahkan dijalan Allah. Bacalah Allahu Akbar 100 kali , itu seimbang bangimu dengan menyembelih 100 ekor unta yang terkorban dan diterima disisi Allah SWT. Dan bacalah Laa ilaaha illallah 100 kali” Abu Khalfin berkata aku kira pahalanya akan memenuhi antara langit dan bumi, dan tidak ada yang melebihinya darimu kecuali orang yang mengamalkannya melebihimu." (Hadis Riwayat Ahmad)

Dalam sebuah hadis menyebut daripada Abu Zar, beliau berkata: “Aku berjalan di belakang Rasulullah SAW, lalu baginda berkata kepadaku: “Wahai Abu Zar, mahukah aku tunjukkan kepada kamu satu perbendaharaan daripada beberapa perbendaharaan syurga? Aku berkata: "Mahu ya Rasulullah". Baginda bersabda: “La Haula wala Quwwata illa billah.”

Kedua puluh : Mengerjakan solat tasbih.

Ikrimah daripada Ibnu Abbas r.a., beliau berkata : Rasulullah SAW. bersabda kepada Abbas bin Abdul Mutalib yang bermaksud :

"Wahai Abbas pamanku. Apakah engkau suka aku memberi hadiah istimewa yakni kuajarkan sepuluh macam perbuatan yang dapat menghapus dosa? Apabila paman mengerjakannya Allah akan mengampuni dosa-dosamu, yang awal atau yang akhir, yang lama atau yang baru, yang disengaja maupun tidak sengaja, yang kecil atau yang besar, yang tersembunyi atau pun yang nampak.

Sepuluh perkara tersebut iaitu bahawa engkau solat empat rekaat, setiap rekaat engkau baca al-Fatihah dan sebuah surah. Apabila engkau telah membaca dalam rekaat pertama,tetaplah engkau dalam keadaan berdiri dan bacalah subhanallah wal hamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar (Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah dan tidak ada tuhan melainkan Allah dan Allah Maha Agung) sebanyak lima belas kali, kemudian rukuk dan bacalah kalimah tersebut sepuluh kali semasa dalam keadaan rukuk, kemudian engkau bangun dari rukuk dan bacalah kalimat itu sepuluh kali kemudian turun untuk sujud dan bacalah sepuluh kali semasa engkau dalam keadaan sujud. Apabila bangun dari sujud bacalah sepuluh kali kemudian engkau sujud dan bacalah sepuluh kali selepas itu engkau bangun dan bacalah sepuluh kali. Maka kesemuanya berjumlah tujuh puluh lima dalam setiap rakaat. Kerjakanlah kesemuanya dalam keempat rakaat.

Apabila engkau mampu mengerjakan solat tasbih setiap hari satu kali maka kerjakanlah. Apabila tidak mampu kerjakanlah seminggu sekali. Apabila tidak mampu, lakukanlah sebulan sekali. Apabila engkau tidak mampu juga, kerjakanlah setahun sekali. Jika engkau tidak mengerjakannya, lakukanlah sekali sahaja semasa hidupmu."
(Hadis Riwayat Abu Daud, Ibnu Majah dan Ibnu Khuzaimah)

Sahabat yang dikasihi,
Marilah sama-sama kita beramal dengan amal-amal soleh dan amal ibadah yang akan dapat menghapuskan dosa-dosa kecil yang kita lakukan. Terlalu banyak dosa-dosa kecil yang kita lakukan tanpa kita sedari, maka dengan kita melakukan dua puluh amalan di atas diharapkan akan terhapuslah dosa-dosa kecil kita. Walaubagaimana pun dosa-dosa besar hanya terhapus dengan bertaubat kepada Allah SWT. Oleh itu banyakkan bertaubat dan beramal soleh semoga semua dosa-dosa kita di ampunkan oleh Allah SWT.

Dua Puluh Perkara Yang Boleh Membatalkan Syahadah

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

سْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad SAW keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat. 

Sahabat yang dirahmati Allah,
Persoalan akidah adalah persoalan asas,... yang mana setiap Muslim mestilah memiliki akidah yang sahih, betul dan tidak ada cacat di dalam akidahnya. Jika akidah seseorang telah cacat atau rosak maka sebenarnya dia telah terkeluar daripada Islam. Untuk kembali balik kepada Islam perlulah bertaubat dan memperbarui semula dua kalimah syahadah iaitu :

“Aku bersaksi bahawa tiada tuhan (yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya) melainkan Allah dan aku bersaksi bahawa Muhammad itu adalah Pesuruh Allah.”

Apabila akidah seseorang sudah sempurna barulah semua amal soleh, amal ibadah dan amal kebajikan yang dikerjakan akan bernilai di sisi Allah S.W.T. dengan diberi-Nya pahala. 

Di dalam buku bertajuk " Iman dan 20 perkara yang membatalkan syahadatain oleh As-Syahid Sayed Qutub, As-Syaikh Said Hawa dan Abu 'Ala Al-Maududi" telah dijelaskan bahawa terdapat 20 perkara yang boleh membatalkan syahadah seorang muslim. 

Perkara-perkara tersebut adalah seperti berikut : 

1. Tawakkkal atau bergantung harap kepada sesuatu selain daripada Allah.

2. Mengengkari nikmat Allah samada yang terang atau tersembunyi, sesuatu yang mudah difikir atau yang memerlukan kajian. Bukanlah menjadi bidang kuasa manusia dalam urusan memberi dan menahan rezeki seseorang tetapi ia merupakan hak Allah.

3. Beribadat khusus, berkerja atau berkhidmat dengan tujuan selain daripada Allah kerana segala yang kita lakukan mestilah selari dengan apa yang dikehendaki oleh Allah.

4. Menggubal undang-undang atau peraturan mengikut kemahuan manusia bukan mengikut ketentuan Allah sedangkan hanya Allah sahaja yang berhak menentukan peraturan manusia.

5. Menumpukan segala ketaatan kepada selain daripada Allah dengan cara yang tidak disukaiNya. 

6. Menjalankan hukuman yang lain daripada hukum Allah atau tidak merujukkan kepada hukum Allah dalam sesuatu perkara.

7. Membenci atau menentang sesuatu perkara yang berhubung dengan Islam atau pun membenci agama Islam secara keseluruhannya.

8. Mencintai kehidupan dunia mengatasi kecintaan kepada akhirat di mana dia menjadikan dunia ini sebagai matlamat utama yang unggul dalam kehidupannya.

9. Menghina sesuatu daripada al-Quran atau hadis atau pun kitab orang alim yang menegakkannya atau pun mempersendakan hukum daripada hukum Allah. 

10. Menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah dan mengharam apa yang dihalalkan oleh Allah. 

11. Tidak beriman kepada semua sumber hukum daripada al-Quran dan Hadis. 

12. Melantik orang kafir dan munafik menjadi pemimpin serta tidak mencintai orang yang berakidah Islam dan beriman.

13. Tidak beradab dalam pergaulan dengan Rasulullah S.A.W. di mana bagi mereka yang datang selepas kewafatannya mesti beradab dalam percakapan, penulisan dan syarahan.

14. Rasa takut dan gentar dalam menegakkan Islam dan rasa lapang, riang dalam menegakkan perkara syirik.

15. Menyatakan bahawa al-Quran terdapat pertentangan antara ayat yang zahir dan isi yang terkandung dalam ayat itu dan juga menyatakan bahawa isi yang terkandung dalam ayat al-Quran hanya boleh difahami oleh setengah orang melalui ilham. Begitu juga bagi mereka yang menuduh perkara demikian terhadap sunnah nabi.

16. Tidak mengetahui tentang makrifat Allah dengan pengenalan yang jelas serta mengengkari sifat ketuhananNya atau nama-nama Allah.

17. Tidak mengetahui atau mengenali Rasul dengan betul atau menafikan bahawa adanya sifat yang terpuji yang dianugerahkan oleh Allah kepadanya atau menghina sifat kepujian atau tidak beriktikad bahawa baginda adalah sebagai contoh ikutan utama bagi umat manusia.

18. Mengkafirkan orang yang mengucap dua kalimah syahadah serta tidak mengkafirkan orang yang telah engkar syahadah dan tidak menghalalkan perang dengan mereka.

Suatu kaedah : "Sesiapa yang mengkafirkan orang mukmin maka ia menjadi kafir, sebaliknya sesiapa yang tidak mengkafirkan orang kafir maka dia menjadi kafir. Sesiapa yang syak tentang kekafiran orang kafir maka dia juga menjadi kafir."

19. Membuat sesuatu pekerjaan (ibadat) bukan kerana Allah seperti sembelih binatang bukan kerana Allah, sujud dan tawaf pada selain Baitullah dengan niat mendekati Allah.

20. Melakukan syirik khafi atau kecil di mana ia tidak membatalkan syahadah dan ia juga boleh boleh diubati dengan doa seperti solat kerana pujian manusia dan sebagainya. Syirik khafi boleh dihapuskan dengan beristighfar kepada Allah SWT.

Sahabat yang dimuliakan,
Marilah sama-sama kita jaga akidah kita supaya tidak ada sedikit pun unsur-unsur yang boleh mencacatkannya, kerana Allah S.W.T tidak mengampunkan dosa syirik kepada-Nya dan akan mengampunkan dosa selain itu.

Syirik iaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam Rububiyyah dan Uluhiyyah Allah Subhanahu wa Ta'ala. Umumnya menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah, iaitu hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdoa kepada selain Allah disamping berdoa kepada Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernazar, berdoa dan 20 perkara yang dijelaskan di atas adalah perkara-perkara yang boleh menjadikan syirik kepada Allah S.W.T. 

Kerana itu, barangsiapa menyembah selain Allah bererti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan kezaliman yang paling besar.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman maksudnya : "Sesungguhnya menyekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar" (Surah Luqman ayat 13)

Allah tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik kepadaNya, jika ia meninggal dunia dalam kemusyrikannya. 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman maksudnya : "Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barangsiapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar".(Surah An-Nisaa' ayat 48)

Syurga pun diharamkan atas orang Musyrik. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman maksudnya : "Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan syurga kepadanya, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun". (Surah al-Maaidah ayat 72).

Syirik menghapuskan pahala segala amal kebaikan. Allah Azza wa Jalla berfirman maksudnya : "Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan". (Surah al-An'am ayat 88)

Sahabat yang dikasihi,
Oleh itu marilah sama-sama kita jaga akidah kita dan mereka yang dibawah tanggungan kita, jiran tetanga, saudara-mara dan sahabat- handai supaya akidah mereka tidak cacat dan rosak hingga menyebabkan segala amal-amal soleh di tolak oleh Allah S.W.T. Kepentingan akidah ini lebih penting daripada kita jaga makan-minum dan kesihatan fizikal kita kerana di sinilah akan menentukan kebahagiaan kita hidup di hari akhirat nanti.
Read More

DOSA-DOSA KECIL

Tinggalkan Dosa-dosa Kecil Untuk Mendekatkan Diri Kepada Allah S.W.T.

Bismillahirrahmanirrahim.
Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad S.A.W. keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,
Apabila kita katakan 'dosa'  ini ialah pelakuan salah bermaksud sesuatu pemberian (balasan) yang diberikan oleh Allah S.W.T. ke atas hamba-Nya yang telah melakukan perbuatan, percakapan dan keazaman buruk di hati yang dilakukan untuk menderhakai Allah S.W.T. dan melanggar ketentuan hukum-Nya.

Dosa ini terbagi dua iaitu dosa kecil dan dosa besar.

Dosa kecil boleh dihapuskan dengan beristighfar dan berzikir kepada Allah S.W.T. ,  melakukan ibadah wajib dan sunat, bersedekah dan membuat kerja-kerja amal dan kebajikan.

Manakala dosa besar pula hanya boleh dihapuskan dengan bertaubat nasuhah, iaitu taubat yang bersungguh-sungguh kepada Allah S.W.T dan tidak mengulangi lagi perbuatan tersebut. dan dikenakan hukum hudud atau qisas (hukuman ini hanya akan dilaksanakan di dalam sebuah negara Islam)

Di dalam Islam terdapat hukum hudud dan qisas yang dikenakan kepada pesalah yang melakukan perbuatan dosa besar tertentu, jika sabit kesalahannya dan dijatuhkan hukuman tersebut mengikut hukum Islam, maka terhapuslah dosa besar yang dilakukan kerana telah dijalankan hukuman tersebut. Contoh jika seseorang lelaki atau wanita yang belum berkahwin jika di dapati bersalah dengan cukup syarat mempunyai empat saksi atau pengakuan orang yang melakukan zina tersebut maka mereka dihukum hukum hadd sebanyak 100 kali sebatan dengan rotan, jika hukuman tersebut di jalankan maka dosa besar yang telah dilakukan akan terhapus, pada masa yang sama pelaku perbuatan zina tersebut hendaklah bertaubat nasuhah.

Dosa besar mengikut pengertian syarak iaitu dosa dan perlakuan salah yang dijelaskan hukuman dan laknat serta akibat yang disebut secara jelas dalam al-Quran dan sunnah Nabi S.A.W.

Menurut az-Zanabi dalam bukunya al-Kabaair, ada dinyatakan sebanyak 70 dosa besar dan daripada 70 itu diringkaskan kepada 7 jenisnya yang utama seperti berikut:

Pertama : Empat jenis di hati iaitu syirik, terus menerus berbuat maksiat, putus asa dan berasa aman daripada seksa Allah.

Kedua : Empat jenis pada lisan iaitu kesaksian palsu, menuduh berbuat zina pada wanita baik-baik, sumpah palsu dan mengamalkan sihir.

Ketiga : Tiga jenis di perut iaitu minum arak, memakan harta anak yatim dan memakan riba.

Keempat : Dua jenis di kemaluan, iaitu zina dan homoseksual.

Kelima : Dua macam di tangan iaitu membunuh dan mencuri.

Keenam : Satu di kaki iaitu lari dalam peperangan.

Ketujuh : Satu di seluruh badan iaitu derhaka terhadap orang tua.

Sahabat yang dimuliakan,
Dosa kecil pula adalah dosa yang tidak tersebut di atas.  Dosa kecil akan menjadi besar jika dilakukan terus menerus. Menurut Imam Hasan al-Basri, tidak ada dosa kecil apabila dilakukan dengan terus menerus dan tidak ada dosa besar apabila disertai dengan istighfar.

Allah S.W.T. berfirman maksudnya : "Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui."
(Surah Ali Imran: 135)

Kita tidak boleh menganggap remeh ke atas dosa-dosa kecil kerana Rasulullah S.A.W. bersabda maksudnya : "Sesungguhnya seorang mukmin dalam melihat dosanya, bagaikan seorang yang berada di puncak gunung, yang selalu khuatir tergelincir jatuh. Adapun orang fasik dalam melihat dosanya, bagaikan seseorang yang dihinggapi lalat di hidungnya, maka dia usir begitu saja." (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Orang yang bergembira dengan dosanya Allah S.W.T. berfirman maksudnya: "Dan apabila dikatakan kepadanya: 'Bertakwalah kepada Allah', bangkitlah kesombongannya yang menyebabkannya berbuat dosa. Maka cukuplah (balasannya) neraka Jahannam. Dan sungguh neraka Jahannam itu tempat tinggal yang seburuk-buruknya."
(Surah al-Baqarah ayat 206)

Mereka yang berasa aman daripada azab Allah lupa bahawa Allah S.W.T akan menyediakan azab neraka Jahanam kepada mereka kerana keingkaran mereka kepada arahan Allah dan Rasul-Nya.

Allah berfirman maksudnya: "Apakah tiada kamu perhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan perbicaraan rahsia, kemudian mereka kembali (mengerjakan) larangan itu dan mereka mengadakan perbicaraan rahsia untuk berbuat dosa, permusuhan dan derhaka kepada Rasul. Dan apabila mereka datang kepadamu, mereka mengucapkan salam kepadamu dengan memberi salam yang bukan sebagai yang ditentukan Allah untukmu. Dan mereka mengatakan pada diri mereka sendiri: 'Mengapa Allah tiada menyeksa kita disebabkan apa yang kita katakan itu?' Cukuplah bagi mereka neraka Jahannam yang akan mereka masuki. Dan neraka itu adalah seburuk-buruk tempat kembali."
(Surah al-Mujadalah: 7)

Perbuatan maksiat secara terang-terangan, Rasulullah S.A.W. bersabda, maksudnya: "Semua umatku akan diampunkan dosanya kecuali orang yang mujaharah (terang-terangan dalam berbuat dosa) dan yang termasuk mujaharah adalah seorang yang melakukan perbuatan dosa di malam hari, kemudian hingga pagi hari Allah telah menutupi dosa terbabit, kemudian dia berkata: 'Wahai fulan semalam saya berbuat ini dan berbuat itu. Padahal Allah telah menutupi dosa tersebut semalaman, tetapi di pagi hari dia buka tutup Allah terbabit' ."
(Hadis riwayat Bukhari dan  Muslim)

Apabila orang yang melakukan perbuatan dosa itu dijadikan tauladan oleh orang lain maka orang yang melakukan dosa tersebuat akan mendapat dosa yang sama dan tidak dikurangkan walaupun sedikit. Rasulullah S.A.W.  bersabda yang maksud : "Sesiapa yang memberi contoh di dalam Islam dengan contoh yang buruk, dia akan mendapat dosanya dan dosa orang yang mengikutinya selepas dia tanpa dikurangi dosa terbabit sedikitpun."

Sahabat yang dikasihi,
Orang yang suka melakukan dosa, hidupnya akan mengalami jalan buntu pada setiap urusannya. Sebagaimana orang-orang yang bertakwa akan dimudahkan oleh Allah dalam segala urusannya.

Bagaimana ia akan dapat menemukan pintu-pintu kebaikan, sementara dirinya menutup dengan perbuatan dosa, sehingga semua kemaslahatan menutup pintu terhadap dirinya.

Perbuatan  dosa akan menimbulkan kegelapan hati. Kegelapan itu benar-benar nyata dalam hatinya, seperti melihat dan merasakan gelapnya malam. Hal ini kerena sesungguhnya, ketaatan itu cahaya, sedangkan dosa itu kegelapan. Semakin banyak dosa yang dilakukan, maka akan semakin gelap hati orang itu. Akibatnya, orang-orang yang berterusan melakukan dosa itu, pasti akan jatuh ke dalam kekafiran, kerena hatinya sudah terhijab (tertutup) oleh kemaksiatan, dan kebenaran (al-haq) tidak mungkin lagi dapat menyentuh hatinya.

Amalan-amalan yang dapat menghapuskan dosa-dosa kecil :

1. Solat-solat sunat dan solat tahajud.

Nabi S.A.W bersabda maksudnya : "Para malaikat akan selalu berselawat kepada salah satu diantara kalian selama ia ada di dalam tempat solat dimana ia melakukan solat, selama ia belum batal wuduknya, (para malaikat) berkata, ‘Ya Allah ampunilah dan sayangilah ia”. (Hadis Riwayat Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Al Musnad . Syaikh Ahmad Syakir mensahihkan hadis ini).

2. Mengambil wuduk.

Di dalam hadis Nabi S.A.W. bersabda yang bermaksud :
"Jika seorang hamba yang muslim atau mukmin berwuduk, ketika ia basuh wajahnya, keluarlah dari wajahnya semua kesalahan yang dilihat dengan kedua matanya bersama air atau bersama tetes air terakhir. Jika membasuh kedua tangannya, keluarlah dari kedua tangannya semua kesalahan yang dilakukan tangannya bersama keluarnya air atau tetes terakhir air. Jika membasuh kedua kakinya, keluarlah semua kesalahan yang diperbuat kakinya bersama air atau tetes terakhir air, sampai ia selesai wuduk dalam keadaan bersih dari dosa."
(Hadis Riwayat Muslim)

3. Banyakkan beristighfar.

Sabda Nabi S.A.W. maksudnya : "Barangsiapa mengucapkan 'Astaghfirullahal Adzim aladzi laa ilaha illa huwal hayyul qayyum wa atubu ilaihi' akan diampuni dosa-dosanya, meskipun pernah lari dari medan peperangan"
(Hadis Riwayat Al Hakim)

4. Banyakkan bersedekah.

Sabda Nabi S.A.W. maksudnya : "Tidak satu hari pun dimana pagi harinya seorang hamba ada padanya kecuali dua malaikat turun kepadanya, salah satu diantara keduanya berkata, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak’. Dan lainnya berkata, ‘Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang kedekut”. (Hadis Riwayat Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah ra.)

5. Banyakkan berzikir dan membaca al-Quran.

Dari Abu Hurairah r.a. bahwasanya Rasulullah S.A.W. bersabda: "Barangsiapa mengucapkan: La ilaha illallah wahdahu la syarikalah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qadir -maksudnya (Tiada Tuhan melainkan Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagiNya). BagiNya adalah semua kerajaan dan puji-pujian dan Allah adalah Maha Kuasa atas segala sesuatu, dalam sehari seratus kali, maka ia memperoleh pahala yang menyamai dengan memerdekakan sepuluh orang hamba sahaya, juga untuknya dicatatlah sebanyak seratus kebaikan dan dihapuskanlah dari dirinya sebanyak seratus keburukan, juga ia dapat memperoleh perjagaan dari godaan syaitan pada harinya itu sampai waktu petang. Tiada seorangpun yang dapat memperoleh sesuatu yang lebih utama dari apa yang dilakukan oleh orang di atas itu, melainkan seorang yang mengerjakan lebih banyak dari itu."

Baginda S.A.W.  selanjutnya bersabda maksudnya : "Barangsiapa yang mengucapkan: subhanallah wa bihamdih (Maha Suci Allah dan dengan mengucapkan puji-pujian padaNya) dalam sehari sebanyak seratus kali, maka dihapuskanlah dari dirinya semua kesalahan-kesalahannya (dosa-dosa kecil), sekalipun kesalahan-kesalahannya itu banyaknya seperti buih lautan."
(Hadis Riwayat Muttafaq 'alaih)

6. Memberi salam.

Apabila Rasulullah S.A.W.  bertanya Iblis apakah tindakkannya apabila umatnya memberi salam sesama mereka, maka Iblis berkata :
"Ya Nabi Allah, akan pecahlah daku apabila umatmu bertemu dijalanan lantas salah seorang daripadanya memberi salam dan yang lain menjawabnya sehingga aku menangis, melolong kesedihan. Kerana keduanya telah mendapat keampunan setelah keduanya berpisah".

7. Berikhtikaf dimasjid menunggu dari solat fardu ke solat fardu yang lain.

Sabda Nabi S.A.W. maksudnya : “Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk menunggu solat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah ia”. (Hadis Riwayat Muslim dari Abu Hurairah)

8. Berjalan menuju kemasjid untuk solat fardu dan pulang dari masjid.

Sabda Nabi s.a.w. yang bermaksud, "Barangsiapa yang pergi ke masjid untuk berjemaah, maka satu langkah menghapuskan kesalahan (dosa) dan yang satu langkah lainnya dituliskan kebaikan. Hal itu berlangsung pada saat berangkat maupun pulang."
(Hadis Riwayat Ahmad dan Ibnu Hibban)

9. Berjalan menuju kemasjid untuk menuntut ilmu.

Malaikat turun di tengah-tengah majlis ilmu memberikan ketenangan dan rahmat serta Allah mengingat para pesertanya,  Rasululah S.A.W.  bersabda maksudnya  : ” Dan jika berkumpul suatu kaum dalam majlis untuk membaca kitab-kitab Allah dan mempelajarinya maka pasti turun pada mereka sakinah( ketenangan) yang diliputi oleh rahmat , dikerumuni oleh Malaikat dan diingati oleh Allah di depan para Malaikat yang ada padanya (Hadis Riwayat Muslim)

Abu darda ra berkata : Saya pernah mendengar Rasululah S.A.W. bersabda maksudnya : ” Siapa yang menuntut ilmu , Allah membukakan pintu syurga baginya , para Malaikat membentangkan sayap-sayapnya kerana reda kepadanya dan ikan-ikan di lautpun ikut mendoakan (Hadis Riwayat AbuDawud dan Tarmizi)

10. Menyahut amin (selepas membaca surah al-Fatihah) bersama-sama imam dalam solat berjemaah.

Nabi S.A.W bersabda maksudnya : “Jika seorang Imam membaca ‘ghairil maghdhuubi ‘alaihim waladh dhaalinn’, maka ucapkanlah oleh kalian ‘aamiin’, kerana barangsiapa ucapannya itu bertepatan dengan ucapan malaikat, maka ia akan diampuni dosanya yang masa lalu”. (Hadis Riwayat Bukhari  dari Abu Hurairah ra.)

11. Mengajar ilmu yang bermanfaat.

Sabda Nabi S.A.W. maksudnya : “Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian. Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain”. (Hadis Riwayat Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi).

Sahabat yang dikasihi,
Marilah kita jauhkan diri kita daripada dosa-dosa besar dan kecil. Janganlah kita melakukan dosa-dosa kecil secara berterusan kerana setiap dosa yang kita lakukan akan terdapat satu titik hitam dalam hati kita. Jika titik hitam ini terlalu banyak maka hati kita akan terhijab untuk menerima taufik dan hidayah daripada Allah S.W.T. Kebenaran akan sukar masuk ke hati kita. Banyakkanlah mengamalkan  kebelas perkara di atas  untuk membersikan dosa-dosa kecil yang kita kerjakan.
Read More

DOSA-DOSA BESAR

Jauhilah Dosa-dosa Besar Untuk Mendapat Keredaan Allah

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

سْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْم

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad SAW keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,
Apabila kita lihat keadaan umat Islam hari ini kita merasakan amat sedih dan dukacita kerana maksiat berlaku merata tempat .Umat Islam sudah berani melakukan dosa dan maksiat secara terang-terangan, mereka tidak takut lagi kemurkaan Allah SWT.

Kemungkinan bala bencana yang berlaku ketika ini ada kaitannya dengan kerosakkan yang di lakukan oleh tangan-tangan manusia hari ini, seperti penyakit HIV, selsema babi, demam denggi , cuaca panas , tsunami, gempa bumi, kemarau , ribut taufan dan lain-lain lagi. 

Setiap hari kita baca berita di dada akhbar arus perdana menceritakan kisah-kisah gejala sosial dan jenayah yang di lakukan oleh manusia seperti kes rogol , sumbang mahram , pembunuhan kejam, ragut, penderaan fizikal , jenayah along , menjual dan menghisap dadah , rompakan , penculikan, membuang bayi, pelacuran, penjualan manusia dan lain-lain lagi. Ini tidak termasuk lagi kes-kes seperti rasuah , penyalagunaan kuasa , khalwat , bersekedudukan , sumpah palsu , minum arak , main judi , penceraian dengan tuduh menuduh, berzina dan fitnah memfitnah.

Faktor penting yang menyebabkan kesemua keadaan ini berlaku kerana umat Islam telah meninggalkan ajaran Islam yang di bawa oleh Rasulullah SAW, mereka di dorong oleh runtunan hawa nafsu dan godaan syaitan. Mereka terlupa bahawa kehidupan mereka di dunia ini hanya lah persingahan sementara untuk menuju kehidupan akhirat yang kekal abadi.

Ketika di dunia inilah kita di tuntut untuk beribadah dan beramal soleh, semoga di akhirat nanti kita dapt mengambil buku catitan kita di tangan kanan, meniti siratul mustakim pantas seperti kilat dan mendapat balasan syurga yang kekal abadi dan seluas langit dan bumi.

Sahabat yang dihormati,
Tidaklah diragukan bahwa dosa itu ada dua macam, dosa besar dan dosa kecil.

إِنْ تَجْتَنِبُوا كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَنُدْخِلْكُمْ مُدْخَلًا كَرِيمًا

Maksudnya : “Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, nescaya Kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (syurga)” (Surah an Nisa’ ayat 31).

Rasulullah SAW bersabda “Jauhilah diri kamu daripada tujuh (7) dosa yang boleh membinasakan. Baginda ditanya:”Apakah dosa itu wahai Rasulullah?” Baginda berkata:” Syirik kepada Allah, sihir, membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah Subhanahuwata’ala melainkan dengan jalan yang benar, memakan harta anak yatim, memakan riba, lari dari medan pertempuran perang dan menuduh perempuan yang suci melakukan zina.” 
(Hadis Riwayat Muslim)

Terdapat tujuh dosa besar yang boleh membawa kebinasaan terhadap sesiapa yang melakukannya iaitu:

Pertama : Syirik kepada Allah Subhanahuwata’alah : 

Syirik adalah menyamakan atau memperkongsikan Allah Subhanahuwata’ala dengan sesuatu yang lain seperti berhala, dewa, jin dan menganggap ada makhluk  lain juga mempunyai kuasa. Termasuk syirik apabila seseorang menolak hukum-hukum Allah SWT dan menerima hukum-hukum ciptaan manusia dan menganggap hukum -hukum ciptaan manusia lebih baik daripada hukum-hukum Allah SWT.

Firman Allah SWT yang bermaksud : "Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk." (Surah al-An'aam ayat 82)

Para sahabat Rasulullah keberatan dengan ayat ini, dan bertanya kepada baginda, "Hai Rasulullah, siapa orang yang tidak menzalimi dirinya sendiri?". Maka, baginda menjawab, "Maksud ayat ini bukan begitu, tetapi maksudnya adalah syirik. Bukankah kalian mendengar petuah Luqman kepad anaknya, "Wahai anakku, janganlah engkau menyekutukan Allah kerana sesungguhnya perbuatannya ini adalah dosa (kezaliman) besar." (Hadis Riwayat Muttafaq alaih).

Kedua : Mengamalkan sihir.

Mengamalkan atau mempraktikkan ilmu sihir ke atas orang lain.

Firman Allah SWT maksudnya : "Dan sungguh mereka sudah tahu, barangsiapa membeli (menggunakan sihir) itu, nescaya tidak akan mendapat keuntungan diakhirat." (Surah al-Baqarah ayat 102)

Betapa beratnya dosa mengamalkan sihir ini telah jelas dipaparkan dalam al-Quran dan hadis Nabi SAW. Sehingga Imam Az-Zahabi mengulas dalam bukunya Al-Kabair bahawa ramai di kalangan manusia yang terlibat dengan amalan sihir tidak menyedari yang mereka melakukan dosa yang amat besar sehingga boleh menyebabkan diri mereka menjadi syirik dan kufur.

Sebahagian besar mereka menganggap ia hanyalah dosa biasa sahaja. Sedangkan Nabi SAW menyatakan bahawa mereka yang mempercayai sihir tidak akan dapat memasuki syurga berdasarkan sabda Nabi SAW yang bermaksud : “Tiga golongan yang tidak akan masuk syurga iaitu; peminum arak, orang yang memutuskan silaturrahim dan orang yang membenarkan sihir.” (Hadis Riwayat Ahmad)

Ketiga : Membunuh jiwa yang diharamkan oleh Allah Subhanahuwata’ala (orang yang tidak bersalah).

Melainkan dengan jalan yang benar seperti untuk mempertahankan diri atau; menegakkan hukum Allah Subhanahuwata’ala    (menjalankan hukuman qisas iaitu “bunuh balik” dan menjalankan hukuman bunuh ke atas mereka yang murtad setelah diberi peluang bertaubat)

Firman Allah SWT. yang bermaksud : “Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam , kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.” (Surah An- Nisaa’ ayat 93)

Nabi SAW memberi ancaman kepada mereka yang membunuh dengan sabda Baginda yang bermaksud: “Membunuh seorang yang beriman adalah perkara yang paling hina di sisi Allah.” (Hadis Riwayat Tirmizi dan Nasai’)
Keempat : Memakan harta anak yatim.  

Firman Allah SWT :

إِنَّ الَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَالَ الْيَتَامَى ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِي بُطُونِهِمْ نَارًا وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًا

Maksudnya : “Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)” (Surah an Nisa’ ayat10).

Dalam ayat ini ada ancaman neraka bagi orang yang memakan harta anak yatim sehingga perbuatan ini hukumnya dosa besar.

Untuk menghapuskan dosa memakan harta anak yatim maka mereka yang telah memakannya mestilah  membayar kembali harta yang telah digunakan serta memohon maaf kepada anak yatim tersebut . Jika anak yatim tersebut memaafkan perbuatannya, barulah boleh bertaubat kepada Allah SWT. Seandainya anak yatim tersebut tidak memaafkan perbuatannya maka  dosanya tidak terhapus.
Diriwayatkan oleh AL Hakim dari Abu Musa ra.Dalam tafsir Al Qurtubi ada hadis dari Abu Said Al Kudry ra sesungguhnya Rasulullah SAW bersabda: "Pada malam aku di-Israkkan oleh Allah, aku melihat kaum yang bibirnya laksana bibir unta. Dan sesungguhnya ada malaikat yang diserahi tugas menarik bibir mereka. Kemudian mulut mereka itu diisi dengan batu yang besar dan nanti akan keluar dari dubor mereka. Lalu aku (Muhammad) bertanya: “Wahai Jibril, siapakah itu?” Jibril menjawab: “Mereka adalah orang-orang yang memakan harta anak yatim dengan zalim.”
Kelima : Memakan riba.  

Firman Allah SWT yang bermaksud : “Hai orang-orang yang beriman , bertakwalah kepada Allah dan tinggalkanlah riba’ (yang belum di pungut) jika kamu orang-orang yang beriman. Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba’) maka ketahuilah , bahawa Allah dan RasulNya akan memerangimu . Dan jika kamu bertaubat (dari mengambil riba’), maka bagimu pokok hartamu, kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.” (Surah Al- Baqarah ayat 278-279)

Rasulullah SAW bersabda yang maksudnya :“Allah akan melaknat pemakan riba, yang memberi makan, dua orang saksinya dan juru tulisnya.”
(Hadis Riwayat Ahmad dan Abu Daud)
Firman Allah SWT maksudnya : "Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu makan atau mengambil riba dengan berlipat-lipat ganda dan hendaklah kamu bertakwa kepada Allah  supaya kamu berjaya".(Surah Ali-Imran ayat 130)

Keenam : Lari dari medan pertempuran.

Dosa besar bagi mereka yang lari dari peperangan kerana takut, tetapi tidak berdosa bagi mereka yang lari, kerana ia adalah sebahagian taktik peperangan dan bagi mereka yang mencari perlindungan sebelum meneruskan peperangan.

Sekiranya kaum muslimin dan musuh masih satu banding dua, maka diharamkan atas kaum muslimin untuk melarikan diri. Adapun kalau kaum muslimin dan musuh satu banding tiga atau lebih, maka Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu memberi komentar,

وَإِنْ فَرَّ رَجُلٌ مِنَ اثْنَيْنِ فَقَدْ فَرَّ, وَإِنْ فَرَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ لَمْ يَفِرَّ

“Apabila seseorang lari lantaran menghadapi dua orang, maka ia tergolong orang yang lari dari medan pertempuran. Dan apabila ia lari kerana menghadapi tiga orang, maka ia tidak tergolong orang yang lari dari medan pertempuran.”  
(Diriwayatkan oleh Al-Baihaqi 9/76 dan disahihkan oleh Syaikh Al-Albany dalamIrwa` Al-Ghalîl 5/28.)

Ketujuh : Menuduh perempuan yang suci melakukan zina.

Firman Allah SWT maksudnya : "Dan orang-orang yang melemparkan tuduhan (zina) kepada perempuan yang terpelihara kehormatannya, kemudian mereka tidak membawa empat orang saksi, maka sebatlah mereka 80 kali sebat; dan janganlah kamu menerima persaksian mereka itu selama-lamanya; kerana mereka adalah orang-orang yang fasik." (Surah an-Nur ayat 4)

Berdosa besar bagi tuduhan berzina terhadap perempuan yang suci.  Isteri Baginda Mulia iaitu Aisyah r.a. juga pernah dituduh berzina dan akhirnya turun firman Allah Subhanahuwata’ala dalam surah an-Nur ayat 4 untuk membela dan memberitahu kesucian beliau.

Sahabat yang dimuliakan,
Selain daripada tujuh (7) dosa-dosa besar di atas terdapat lagi sembilan (9) dosa-dosa besar yang lain dinyatakan oleh al-Quran dan hadis Nabi SAW.

Pertama : Meninggalkan solat lima waktu.

Firman Allah SWT yang bermaksud: "Kecelakaanlah bagi orang yang solat, iaitu orang yang lalai daripada solatnya. (Surah al-Maa’un ayat 4-5)

Allah SWT juga berfirman yang bermaksud: (Setelah melihat orang-orang yang bersalah itu, mereka berkata): Apakah yang menyebabkan kamu masuk ke dalam (neraka) Saqar? Orang-orang yang bersalah itu menjawab: Kami tidak termasuk dalam kumpulan orang-orang yang mengerjakan sembahyang. (Surah al-Muddathir ayat 42-43)

Nabi SAW bersabda maksudnya : “Solat itu tiang agama, sesiapa mendirikan solat maka dia telah mendirikan agama dan sesiapa meninggalkan solat dia telah meruntuhkan agama”. ((Hadis Riwayat Baihaqi)
Kedua : Menderhaka kepada kedua ibu bapa.

Sabda Rasulullah SAW  yang bermaksud : "Barangsiapa membuat ibu bapanya gembira (memberi keredhan), maka sesungguhnya ia membuat redha Allah. Barangsiapa menyakitkan hati ibu bapanya, maka sesungguhnya ia membuat kebencian Allah”
(Hadis Riyawat Bukhari )

Nabi SAW pernah bertanya kepada para sahabat sebanyak tiga kali: “Mahukah aku memberitahu kalian tentang dosa yang paling besar?” Maka mereka (para sahabat) pun menjawab: “Sudah tentu wahai Rasulullah.” Baginda menjelaskan: “Syirik kepada Allah, derhaka kepada ibubapa (perawi menerangkan bahawa baginda ketika itu duduk sambil bersandar, lalu menyambung) dan sumpah yang palsu.” (Hadis Riwayat Bukhari di dalam Sahihnya, no: 2654)

Ketiga : Meminum arak.

Sabda Rasulullah SAW  yang bermaksud :“ Empat ( macam manusia) tidak Allah masukkan mereka itu ke syurga dan tidak akan merasai kenikmatannya, peminum arak , pemakan riba’ , menzalami (memakan) harta anak yatim dengan tidak hak dan derhaka pada ibu atau bapa.” (Hadis Riwayat Hakim)

Abul Laits Assamarqandi meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Umar r.a. berkata: "Akan dibangkitkan pada hari kiamat orang peminum khamar itu bermuka hitam, biru matanya, keluar lidahnya sampai kedadanya, mengalir air liurnya, tiap orang yang melihat akan jijik padanya kerana busuk baunya. Kamu jangan memberi salam kepada pemabuk dan jangan melawatnya jika mereka sakit dan jangan menyembahyangkan jika mati."

Keempat : Melakukan zina.

Firman Allah SWT  yang bermaksud : “ Dan janganlah kamu mendekati zina , sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk.”
(Surah Al- Israa’ ayat 32”

Allah SWT berfirman maksudnya : " Dan orang-orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sembahan yang lain dan tidak membunuh orang yang diharamkan Allah kecuali dengan  (alasan)  yang benar, dan tidak berzina dan barang siapa yang melakukan demikian itu, nescaya dia mendapat hukuman yang berat.". (Surah al Furqaan ayat 68)

Sabda Rasulullah SAW  yang bermaksud : “ Jauhilah oleh kamu akan zina, kerana kecelakaannya empat macam iaitu hilang seri (cahaya) pada wajahnya , di sempitkan rezekinya , dan kemurkaan Allah atasnya dan menyebabkan kekal di dalam neraka.”
(Hadis riwayat Thabrany dan Ibnu Abbas)

Kelima : Mengerjakan liwath (homoseksual)

Firman Allah SWT. yang bermaksud : “ Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka) , bukan kepada wanita, maka kamu ini adalah kaum yang melampau batas.” (Surah Al- A’raaf ayat 81)

Imam Syafi’i menyatakan pasangan homosek dihukum mati , berdasarkan hadis, Nabi SAW yang diriwayakan, Khamsah dari Ibnu Abbas:

من وجد تموه يعمل عمل قوم لوط فاثتلو الفا عل واامفعول به

Maksudnya : "Barang siapa menjupai orang berbuat homosek seperti amalan kaum Luth, maka bunuhlah si pelaku dan yang diperlakunya."

Keenam : Tidak mahu membayar zakat.

Firman Allah SWT. yang bermaksud : “ Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya , menyangka bahawa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan di kalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allahlah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (Surah Al-Imran ayat 180)

Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata: Rasulullah SAW. bersabda (maksudnya): "Setiap pemilik emas atau perak yang tidak mau memenuhi haknya (tidak mau membayar zakat), pada hari kiamat pasti ia akan diratakan dengan lempengan-lempengan bagaikan api, lalu lempengan-lempengan itu dipanaskan di neraka Jahanam, kemudian lambungnya diseterika dengan lempengan itu, juga dahi dan punggungnya. Setiap kali lempengan itu mendingin, akan dipanaskan kembali. Hal itu terjadi dalam sehari yang lamanya sama dengan lima puluh ribu tahun. Hal ini berlangung terus sampai selesai keputusan untuk tiap hamba. Lalu ditampakkan jalannya, ke syurga atau ke neraka...." (Hadis Riwayat Muslim 1647)

Ketujuh : Menyembunyikan Persaksian.

Allah SWT berfirman maksudnya : "Dan janganlah kamu (para saksi) menyembunyikan persaksian. Dan barangsiapa yang menyembunyikannya, maka sesungguhnya ia adalah orang yang berdosa hatinya". (Surah al Baqarah ayat 283)

Kelapan : Sumpah Palsu.

Sumpah palsu iaitu jika seseorang bersumpah untuk melakukan sesuatu perbuatan, namun ternyata ia tidak melakukan perbuatan itu. atau ia bersumpah tidak akan melakukan sesuatu perbuatan, namun nyatanya ia kemudian melakukan perbuatan itu.

Allah SWT berfirman maksudnya : "Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih". (Surah Ali Imraan ayat 77 )

Abdullah Ibnu Umar r.a berkata: Seorang Arab Badui menemui Nabi SAW dan bertanya: "Wahai Rasulullah, apakah dosa-dosa besar itu? -perawi melanjutkan hadis dan di dalamnya disebutkan- "Sumpah palsu." Dalam hadis itu aku bertanya: "Apa itu sumpah palsu?" Baginda bersabda (maksudnya) : "Sumpah yang digunakan untuk mengambil harta orang muslim, padahal ia bohong." (Hadis Riwayat Muslim). 

Kesembilan : Saksi Palsu

Sabda Rasulullah SAW. yang bermaksud: "Tidakkah kamu mahu aku ceritakan kepada kamu berkaitan dosa yang paling besar: iaitulah kata-kata palsu- dalam riwayat lain menyebut, 
Saksi palsu ." (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Sahabat yang dimuliakan,
Marilah sama-sama kita menjauhkan diri kita daripada melakukan dosa-dosa besar yang akan mendapat laknat dan kemurkaan Allah SWT. Seorang yang mati belum sempat bertaubat di atas dosa-dosa besar yang dilakukan di dunia maka tempat tinggalnya di akhirat adalah neraka Jahanam. Oleh itu bertaubatlah setiap hari kepada Allah SWT semoga Dia mengampunkan semua dosa-dosa yang kita lakukan di dunia ini.

Jauhilah 20 Dosa-dosa Besar Untuk Mendapat Keredhaan Allah.

Sahabat yang dirahmati Allah,
Apabila kita lihat keadaan umat Islam hari ini kita merasakan amat sedih dan dukacita kerana perbuatan maksiat yang membawa kepada dosa berlaku merata tempat . Umat Islam sudah berani melakukan dosa-dosa besar  secara terang-terangan, mereka tidak takut lagi kemurkaan Allah s.w.t

Kemungkinan bala bencana yang berlaku ketika ini ada kaitannya dengan kerosakkan yang di lakukan oleh tangan-tangan manusia , seperti penyakit HIV, selsema babi, selsema burung, demam denggi berdarah, jerebu, cuaca panas , kemarau , ribut taufan dan lain-lain lagi.

Setiap hari kita baca berita di dada akhbar arus perdana menceritakan kisah-kisah gejala sosial dan jenayah yang di lakukan oleh umat Islam. Kes rogol , sumbang mahram , pembunuhan kejam, ragut ,penderaan fizikal , jenayah along , menjual dan menghisap dadah , rompakan , penculikan, membuang bayi hasil perzinan , pelacuran , perdagangan manusia dan lain-lain lagi. Ini tidak termasuk lagi kes-kes seperti rasuah , penyalagunaan kuasa , khalwat , bersekedudukan , sumpah palsu , minum arak , main judi , fitnah- menfitnah dan perzinaan.

Faktor penting yang menyebabkan kesemua keadaan ini berlaku kerana umat Islam telah meninggalkan ajaran Islam yang di bawa oleh Rasulullah s.a.w. Mereka terlupa bahawa kehidupan mereka di dunia ini hanya lah persingahan sementara untuk menuju kehidupan akhirat yang kekal abadi.

Mereka telah dikuasai oleh runtunan hawa nafsu amarah dan terpedaya dengan hasutan syaitan. Alangkan ruginya jika semasa hidup di dunia yang sementara ini diisi dengan dosa-dosa besar yang membawa kemurkaan Allah s.w.t. Jika ditakdirkan seseorang pelaku dosa besar ini mati sebelum bertaubat maka amat malang sekali perjalanan hidupnya selepas kematian kerana akan mengalami kesengsaraan yang  berpanjangan di alam barzakh, Padang Mahsyar, timbangan amal. dan siratul mustaqim akhir sekali dihumbankan ke dalamn Neraka Jahannam, nauzubillahiminzalik.

Di senaraikan 20 dosa-dosa besar yang wajib dijauhi supaya kita mendapat keredhaan Allah s.w.t di dunia dan akhirat.

Dosa-dosa besar tersebut adalah seperti berikut :

1. Syirik (Menyekutukan Allah s.w.t.)

Syirik adalah dosa besar yang paling utama sekali. Seseorang yang syrik kepada Allah s.w.t tidak akan diampunkan dosanya di hari akhirat nanti.

Tentang hal ini Allah s.w.t. berfirman maksudnya :"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki- Nya".(Surah An Nisaa ayat 48).

Dan Allah s.w.t berfirman maksudnya :"Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya Syurga".(Surah Al Maaidah ayat 72)

Nabi s.a.w bersabda yang bermaksud :“ Dosa yang paling besar ialah mensyrikkan Allah , derhaka pada ibu bapa dan membunuh orang”(Hadis riwayat Anas bin Malik)

2. Berputus asa dari mendapatkan rahmat Allah s.w.t.

Seseorang yang putus asa dan kecewa adalah manusia yang tidak redha dengan qadha' dan qadar Allah s.w.t. Orang Mukmin menganggap segala bala dan musibah adalah ujian daripada Allah s.w.t.

Tentang hal ini Allah s.w.t.berfirman maksudnya :"Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir".(Surah Yuusuf: 87).

3. Merasa aman dari ancaman Allah s.w.t.

Jiwa yang tidak rasa takut dan gementar dengan Neraka dan azab Allah s.w.t di hari akhirat nanti adalah jiwa yang sombong dan takbur. Dia akan menyesal dan mendapat kerugian nanti kerana di dunia meremehkan ancaman Allah s.w.t.

Tentang hal ini Allah s.w.t.berfirman maksudnya :”Tiadalah yang merasa aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi."(Surah Al A'raaf ayat 99)

4. Berbuat durhaka kepada kedua orang tua.

 Anak yang derhaka kepada ibu bapanya tidak akan mendapat redha Allah  s.w.t.kerana keredhaan-Nya adalah bergantung kepada redha kedua ibu bapa. Balasan yang akan diterima di dunia lagi sebelum mendapat azab yang pedih di hari akhirat nanti.

Firman Allah s.a.w. bermaksud: "Tuhanmu telah memerintahkan, supaya kamu tidak menyembah selain Allah, dan hendaklah berbuat santun terhadap kedua orang tua. Jika salah seorang telah lanjut usianya, atau kedua-duanya telah tua, janganlah sekali-kali engkau berani berkata cis! terhadap mereka dan janganlah engkau suka menggertak mereka. Tetapi berkatalah dengan sopan santun dan lemah lembut.(Surah al-Israk, ayat 23).

Nabi s.a.w. bersabda yang maksudnya: “Tidak masuk Syurga orang suka mengungkit-ungkit pemberiannya, orang yang derhaka kepada kedua ibu bapanya dan orang yang gemar minum minuman keras” (Hadis Riwayat Imam Ahmad).

Sabda Nabi s.a.w kepada Sayyidina Ali k.w : "Wahai Ali ! Saya melihat tulisan pada pintu Syurga yang berbunyi "Syurga itu diharamkan bagi setiap orang yang bakhil (kedekut), orang yang derhaka kepada kedua orang tuanya, dan bagi orang yang suka mengadu domba (mengasut)."

5. Membunuh manusia tanpa hak.

Dosa membunuh manusia lain tanpa hak adalah dosa yang sangat besar, kedudukannya adalah selepas syirik kepada Allah s.w.t.

Firman Allah s.w.t. yang bermaksud : “Dan barangsiapa yang membunuh searang mukmin dengan sengaja, maka balasannya ialah Jahannam , kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya.”
(Surah An- Nisaa’ ayat 93)

Ayat ini jelas menunjukkan bahawa membunuh dengan senghaja itu akan dikenakan empat macam hukuman: (i) Berkekalan di dalam neraka Jahannam. (ii) Kemurkaan Allah. (iii) Dilaknat atau dikutuk hidupnya (iv) Azab yang sangat pedih dan keras yang akan disediakan oleh Allah baginya di akhirat.

Di antara hadis-hadis Rasulullah s.a.w. yang mengancam tentang dosa dan hukum ke atas pembunuh ialah:Sabda Nabi s.a.w. maksudnya :  “Aku (Ubaidullah bin Abu Bakar) mendengar Anas bin Malik berkata: “Rasulullah s.a.w. telah menyebut dosa-dosa besar (atau Baginda ditanya mengenai dosa-dosa besar) “, jawab Baginda: “Menyekutukan Allah, membunuh manusia dan derhaka kepada kedua ibu bapa." (Hadis riwayat Muslim)

Sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud :“ Orang yang mati terbunuh , akan datang di hari kiamat dengan mengantungkan kepalanya di salah satu tangannya , sambil memegang pembunuhnya dengan tangan yang lain , sedang darah terus mengalir. Apabila mereka berdua sudah ada di hadapan Allah, maka orang yang terbunuh itu berkata : Ya Allah, inilah orang yang telah membunuh aku. Maka Allah berkata kepada sipembunuh : Celakalah engkau, lalu di bawalah orang itu ke neraka.”

6. Menuduh wanita baik-baik berbuat zina.

Tentang hal ini Allah s.w.t. berfirman maksudnya :"Sesungguhnya orang-orang yang menuduh wanita-wanita yang baik-baik, yang lengah lagi beriman (berbuat zina), mereka kena laknat di dunia dan akhirat, dan bagi mereka azab yang besar".(Surah An Nuur ayat 23)

7. Memakan riba'.

Tentang hal ini Allah s.w.t  berfirman maksudnya :"Orang-orang yang makan (mengambil) riba' tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila".
(Surah Al Baqarah ayat 275)

Sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud :“ Selagi akan terjadi dan nyata pada akhir zaman empat macam di kerjakan manusia :
Pertama : orang-orang (mudah sahaja mengerjakan riba’ dan) memakan harta riba’.
Kedua : orang-orang (dengan tak merasa takut-takut) mengerjakan zina.
Ketiga : orang-orang (sering) bersumpah (walau pun palsu , tak ambil peduli)
Keempat : orang-orang (suka) mengurangkan sukatan atau timbangan (pada jual beli)Maka apabila berlaku dan telah nyata (di lakukan orang-orang seperti di lakukan itu) akan bertebaranlah penyakit dan bala yang akan di turunkan Allah dengan perang setengah akan setengahnya.”

8.Lari dari medan pertempuran.

Maksudnya, saat kaum Muslimin diserang oleh musuh mereka, dan kaum Muslimin maju mempertahankan diri dari serangan musuh itu, kemudian ada seseorang individu Muslim yang melarikan diri dari pertempuran itu.

 Allah s.w.t berfirman maksudnya :"Barangsiapa yang membelakangi mereka (mundur) di waktu itu, kecuali berbelok untuk (muslihat) perang atau hendak menggabungkan diri dengan pasukan yang lain, maka sesungguhnya orang itu kembali dengan membawa kemurkaan dari Allah, dan tempatnya ialah Neraka Jahannam. Dan amat buruklah tempat kembalinya".
(Surah Al Anfaal ayat 16)

9. Memakan harta anak yatim.

Tentang hal ini Allah s.w.t berfirman maksudnya :"Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (Neraka)".
(Surah An Nisaa ayat 10)

10. Berbuat zina.

Dalam satu riwayat Nabi s.a.w ada menceritakan kisah seorang abid di zaman Bani Israel yang beribadah selama 60 tahun di dunia sebelum dia meninggal dunia dia telah melakukan zina dan tidak sempat bertaubat. Apabila ditimbang di akhirat dosa zina dengan ibadahnya selama 60 tahun  maka dosa zina lebih berat daripada pahala beribadah selama 60 tahun.

Tentang hal ini Allah s.w.t  berfirman maksudnya :"Barangsiapa yang melakukan demikian itu, nescaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu".
(Surah Al Furqaan ayat 68-69)

Sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud :“ Jauhilah oleh kamu akan zina, kerana kecelakaannya empat macam iaitu hilang seri (cahaya) pada wajahnya , di sempitkan rezekinya , dan kemurkaan Allah atasnya dan menyebabkan kekal di dalam Neraka.”
(Hadis riwayat Thabrany dan Ibnu Abbas)

11. Sumpah palsu.

Jika seseorang bersumpah untuk melakukan sesuatu perbuatan, namun ternyata ia tidak melakukan perbuatan itu. atau ia bersumpah tidak akan melakukan sesuatu perbuatan, namun nyatanya ia kemudian melakukan perbuatan itu. Tentang hal ini Allah s.w.t berfirman maksudnya :

"Sesungguhnya orang-orang yang menukar janji (nya dengan) Allah dan sumpah-sumpah mereka dengan harga yang sedikit, mereka itu tidak mendapat bahagian (pahala) di akhirat, dan Allah tidak akan berkata-kata dengan mereka dan tidak akan melihat kepada mereka pada hari kiamat dan tidak (pula) akan mensucikan mereka. Bagi mereka azab yang pedih".
(Surah Ali Imraan ayat 77 )

Diriwayatkan oleh Abu Bakrah r.a katanya: Ketika kami bersama Rasulullah s.a.w, baginda telah bersabda maksudnya : "Mahukah aku ceritakan kepada kamu sebesar-besardosa besar? Ianya tiga perkara, iaitu mensyirikkan Allah, mengherdikkedua ibu bapa dan bersaksi palsu atau kata-kata palsu."

 12. Meminum arak (minuman keras).

Firman Allah lagi yang bermaksud: “Mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad) mengenai arak dan judi. Katakanlah kepada kedua-duanya ada dosa besar (mudarat) dan ada pula beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa kedua-duanya adalah lebih besar daripada manfaatnya.”
(Surah al-Baqarah, ayat 219)

Sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud :“ Empat ( macam manusia) tidak Allah masukkan mereka itu ke Syurga dan tidak akan merasai kenikmatannya, peminum arak , pemakan riba’ , menzalami (memakan) harta anak yatim dengan tidak hak dan derhaka pada ibu atau bapa.”
(Hadis riwayat Al-Hakim)

13. Berjudi.

Judi adalah antara amalan termasuk dalam dosa besar kerana ia dikaitkan dengan amalan syaitan. Tegahan berjudi kerana perbuatan itu mendatangkan banyak keburukan bukan saja kepada orang yang suka berjudi, juga mereka yang rapat dengannya.

Firman Allah lagi yang bermaksud: “Mereka bertanya kepadamu (wahai Muhammad) mengenai arak dan judi. Katakanlah kepada kedua-duanya ada dosa besar (mudarat) dan ada pula beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa kedua-duanya adalah lebih besar daripada manfaatnya.”
(Surah al-Baqarah, ayat 219)

14. Menilik nasib / mempercayai bomoh.( menggunakan perantaraan jin dan syaitan mengaku boleh mengetahui perkara ghaib)

Firman Allah yang bermaksud: “Wahai orang beriman! Sesungguhnya arak, judi, penyembahan berhala dan bertilik nasib adalah najis (haram) dan ia daripada perbuatan syaitan.”
(Surah al-Maidah, ayat 90)

Sabda Nabi s.a.w bermaksud: “Barang siapa datang kepada tukang tenung (bomoh), kemudian dia membenarkan perkataannya, maka sembahyangnya tidak diterima oleh Allah selama 40 hari.”
(Hadis Riwayat Muslim).

15.  Meninggalkan solat.

Tentang hal ini Allah s.w.t. berfirman maksudnya :"Apakah yang memasukkan kamu ke dalam Saqar (Neraka)?" Mereka menjawab: "Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang mengerjakan solat".
(Surah Al Muddats-tsir ayat  42-43 )

Nabi s.a.w ada bersabda yang bermaksud :“ Bermula orang yang meninggalkan solat pada hal ia dalam keadaan sihat, maka Allah tidak memandang kepadanya dengan pandangan rahmat, dan baginya kelak azab yang amat hebat melainkan kalau ia bertaubat dari perbuatannya itu”

16. Melanggar perjanjian dan memutuskan tali silaturahmi.

Tali silaturahmi adalah salah satu ikatan yang diperintahkan oleh Allah s.w.t.untuk disambung.

Allah s.w.t  berfirman maksudnya :"(yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi".(Surah Al Baqarah ayat 27 )

Nabi s.a.w pernah bersabda yang bermaksud, "Orang yang memutuskan silaturahim tidak akan masuk Syurga."
(Hadis Riwayat Muttafaq Alaih)

17. Melakukan liwath (homoseksual).

Firman Allah s.w.t. yang bermaksud :“ Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka) , bukan kepada wanita, maka kamu ini adalah kaum yang melampau batas.”
(Surah Al- A’raaf ayat 81)

Sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud :“ Barangsiapa mengerjakan akan perkerjaan kaum Luth (liwaath / homoseksual) maka hendaklah di bunuh yang memperbuat dan yang di perbuat.”

18. Tidak menuanikan zakat.

Firman Allah s.w.t. yang bermaksud :“ Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah berikan kepada mereka dari karuniaNya , menyangka bahawa kebakhilan itu baik bagi mereka. Sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka. Harta yang mereka bakhilkan itu akan di kalungkan kelak di lehernya di hari kiamat. Dan kepunyaan Allahlah segala warisan (yang ada) di langit dan di bumi. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.”
(Surah Al-Imran ayat 180)

Sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud :“Barangsiapa mempunyai emas atau perak senisab, sedang tidak di keluarkan zakatnya, kelak di hari kemudian ia akan di kejar-kejar oleh ular yang besar dan sangat berbisa dari neraka yang mengigit tangannya sehingga terpotong, kemudian tangannya kembali sebagai sediakala, di gigit lagi ular itu, demikianlah setiap masa, sehingga akhirnya orang yang bakhil itu akan di seret ke neraka Jahannam”

19. Mengurangkan sukatan timbangan.

Firman Allah s.w.t maksudnya : "Tepatkanlah ukuran dan janganlah kalian termasuk golongan orang yang merugi.
(Surah Asy Syu’araa ayat 181).

Firman Allah s.w.t maksudnya : “Hai orang-orang yang beriman janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berjalan atas dasar suka sama suka diantara kamu”
(Surah An-Nisaa ayat 29)

20. Membunuh diri sendiri dengan sengaja.

Dari Abu Huhairah r.a. Nabi s.a.w bersabda maksudnya : “Sesiapa yang terjun dari bukit membunuh dirinya, dia akan terjun ke dalam neraka jahannam kakal di dalamnya selama-lamanya. Sesiapa yang meminum racun membunuh diiri, racun itu akan berada di dalam gengamannya, dia akan menghirup racun itu di dalam neraka jahannam kekal di dalamnya selama-lamanya. Siapa yang membunuh dirinya dengan besi, maka besi itu akan berada dalam gengamannya, dia akan menikamkannya di perutnya di dalam neraka jahannam, kekal di dalamnya selama-lamanya.”
(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Daripada Thabit bin Dhohak r.a. sabda Nabi s.a.w. maksudnya :  “Sesiapa yang membunuh dirinya dengan sesuatu benda di dunia, dia akan diazabkan dengan benda tersebut di hari kiamat.”
(Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim)

Jabir bin Samurah r.a. bahwa seorang laki-laki telah membunuh dirinya sendiri dengan tombak maka Nabi s.a.w. tidak menyembayangkan (jenazahnya)”
(Hadis Riwayat Muslim)

Sahabat yang dikasihi,
Setiap dosa-dosa yang kita lakukan sebenarnya ianya akan memberi kesan kepada hati  kita. Hati akan berpenyakit dan dipenuhi oleh selaput hitam yang menutup pintu-pintu hidayah dan kebenaran. Untuk menghilangkan selaput hitam tersebut perlu kepada bertaubat dan beristighfar kepada Allah s.w.t dan sentiasa mengingati mati dan banyak membaca al-Qur'an.

Firman Allah s.w.t maksudnya: “Jika kamu menjauhi dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang dilarang kamu mengerjakannya, nescaya Kami hapuskan kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan Kami masukkan kamu ke tempat yang mulia (Syurga).”
(Surah An-Nisa’ ayat 31)

Oleh itu jauhilah semua dosa-dosa kecil atau besar dalam hidup kita dan sentiasa menghidupkan hati kita dengan iman dan taqwa dan sentiasa muraqabah  dengan Allah s.w.t.

Semoga kita  semua diampunkan oleh Allah s.w.t  terhadap  dosa-dosa kita yang telah lalu dan akan datang dan mendapat rahmat dan redha Allah s.w.t di dunia dan akhirat.

Read More

DOSA SYIRIK

Dosa Syirik Tidak Akan Di Ampunkan Oleh Allah SWT



Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَـٰنِ ٱلرَّحِيم

Segala puji bagi Allah, Tuhan sekelian alam. Selawat serta salam buat junjungan mulia Nabi Muhammad SAW keluarga serta para sahabat dan pengikut yang istiqamah menuruti baginda hingga ke hari kiamat.

Sahabat yang dirahmati Allah,
Dari Anas r.a : Rasulullah SAW bersabda, "Allah Ta'ala berfirman kepada orang yang menerima azab yang paling ringan pada hari kiamat; 'Jika kamu mempunyai sesuatu di atas permukaan bumi sebagai tebusan, adakah kamu menebus azab ini dengannya?'

Orang itu pun menjawab, 'Ya'.

Allah Ta'ala pun berfirman, 'Aku menghendaki darimu agar melakukan sesuatu yang lebih mudah dari ini sewaktu kamu berada di dalam tulang sulbi Adam (iaitu) agar kamu tidak mempersekutukan sesuatu dengan-Ku, namun kamu telah ingkar (enggan) melakukannya, melainkan kamu telah mempersekutukan Daku." (Hadis Sahih Riwayat Bukhari dan seumpamanya oleh Imam Ahmad)

Berdasarkan hadis qudsi di atas jelaslah kepada kita bahawa di hari akhirat nanti orang-orang yang tidak beriman (orang kafir) akan sanggup menjadikan tebusan semua harta mereka di dunia. Tetapi tebusan yang dinyatakan ketika saat bertemu Allah SWT semuanya tidak berguna lagi.

Sesuatu yang dikehendaki Allah SWT yang lebih mudah iaitu iman. Iman bermaksud melafazkan kalimah tauhid dengan lidah (lisan), meyakini dengan sepenuh hati dan melaksanakannya dengan fizikal atau anggota badan (beramal). Iman ini walau pun nampak mudah dilafazkan dengan lidah tetapi amat sukar untuk dipraktikan dalam kehidupan. Iman yang sebenarnya adalah iman yang aktif dan prograsif bukannya iman yang mandul tidak mendatangkan apa-apa hasil. Hakikat iman yang sebenarnya tidak dapat di pisahkan dengan kehidupan yang mengambil Islam sebagai satu cara hidup.

Syirik bermaksud mempersekutukan Allah SWT dengan sesuatu yang lain seperti menyembah berhala, memuja kubur, menganggap Nabi Isa a.s sebagai anak tuhan dan sebagainya. Syirik juga boleh membawa makna terdapat kuasa lain yang lebih berkuasa dari kekuasaan Allah SWT, seperti percaya kepada jin kononnya boleh mendatangkan mudarat, percaya pada tangkal sebagai pendinding dan percaya pada bomoh boleh memulihkan penyakit, sedangkan setiap sesuatu yang berlaku di bumi adalah dengan izin dan kehendak-Nya.

Syirik boleh juga terjadi melalui perkataan atau percakapan kita sehari-hari seperti “Kejayaan aku hari ini adalah kerana usaha aku!”, sama seperti percakapan Qarun dalam Surah Al-Qasas [28] ayat 78, maksudnya : "Qarun menjawab (dengan sombongnya): "Aku diberikan harta kekayaan ini hanyalah disebabkan pengetahuan dan kepandaian yang ada padaku". (Kalaulah Qarun bijak pandai) tidakkah ia mengetahui dan pandai memahami, bahawa Allah telah membinasakan sebelumnya, dari umat-umat yang telah lalu, orang-orang yang lebih kuat daripadanya dan lebih banyak mengumpulkan harta kekayaan? Dan (ingatlah) orang-orang yang berdosa (apabila mereka diseksa) tidak lagi ditanya tentang dosa-dosa mereka, (kerana Allah sedia mengetahuinya)".

Contoh yang lain, apabila seseorang berkata : "Jika tiada ubat ini, tentulah aku mati,” dan yang seumpama dengannya. Kata-kata ini boleh jatuh kepada syirik kerana bergantung kepada ubat yang menyebabkan dia sihat. Mati atau hidup adalah hak mutlak Allah SWT, seseorang perlu berhati-hati supaya bercakap tidak hanya mengikut sedap mulut.

Sahabat yang dimuliakan,
Fitrah manusia pada asalnya adalah suka kepada kebaikan dan telah mengaku kehadrat Allah Subhanahu Wa Ta'alah di alam arwah lagi bahawa Dia adalah Tuhan yang Maha Esa.

Allah Subhanahu Wa Taa'la berfirman yang bermaksud : "(Allah bertanya pada roh) "Bukankah Aku Tuhanmu?". Roh menjawab: Ya, kami akui Engkaulah Tuhan kami. (Surah al ‘Araaf ayat 172)

Sebelum masuk ke badan kita roh sudah mengenal Allah, bahkan sudah menyaksikan ketuhanan Allah dan sudah mengaku kehambaan pada Allah. Tetapi ketika dilahirkan ke dunia, roh dikurung dalam jasad lahir bersama-sama musuhnya nafsu dan syaitan.

Kehidupan inilah jika dilalui dengan penuh iltizam dan istiqamah, akan menghasilkan kemenangan yang bersepadu antara diri dan masyarakat, material dan spiritual, dunia, dan akhirat. Kita akan mendapat apa yang sepatutnya dan sewajarnya yang kita dapat. Sebaliknya, jika apa yang kita lihat tersalah ataupun tersasar, maka apa yang kita dapat juga akan tersasar. Kita akan menyesal di dunia, lebih-lebih lagi di akhirat kerana kita dapat apa yang sepatutnya “tidak kita dapat”. Terasa benarlah hidup di dunia hanya sia-sia.

Inilah yang digambarkan oleh firman Allah Subhanahu Wa Ta'alah yang bermaksud: “Sesungguhnya (dengan keterangan yang tersebut), Kami memberi amaran kepada kamu mengenai azab yang dekat masa datangnya – iaitu hari seseorang melihat apa yang diusahakannya, dan (pada hari itu) orang yang kafir akan berkata: “Alangkah baiknya kalau aku menjadi tanah (supaya aku tidak dibangkitkan untuk dihitung amalku dan menerima balasan).” (Surah al-Naba’ (78) ayat 40).

Sahabat yang dikasihi,
Marilah kita menjauhkan syirik kepada Allah Subhanahu Wa Ta'alah. dan berdoa kepada-Nya supaya kita di tetapkan dengan iman dan akidah yang sejahtera yang tidak dirosakkan dengan amalan syirik.

"Ya Allah, sesungguhnya kami pohon kepada Engkau supaya menjauhkan kami daripada kekufuran, syirik, nifak dan riyak. Jauhkan kamu dari keburukan diri kami dan dari sebarang keburukan dan keburukan penghasad dengki. Amin".



-
Read More

Powered By Blogger | Template Created By Lord HTML