Tuesday, January 7, 2014

SYAFAAT NABI
























Syafaat Nabi s.a.w dan Keadaan Penghuni Syurga Dari Ahli Neraka.

Sahabat yang dirahmati Allah,

Ketika berada di Padang Mahsyar  semua manusia  berada didalam kegelisahan yang amat sangat kerana lamanya masa berada disini sebelum berlakunya timbangan amalan masing-masing. Nabi s.a.w menceritakan di dalam hadisnya seperti berikut :

Dari Anas bin Malik r.a., ia berkata : “Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya : “Allah mengumpulkan manusia pada hari kiamat, maka mereka berkata : “Seandainya kita mohon syafa’at kepada Tuhan kita, sehingg Tuhan memberikan kelonggaran kepada kita ditempat kita”

lalu mereka datang kepada Adam dan berkata : “Engkaulah yang telah diciptakan Allah dengan tanganNya, Dia meniupkan ruh Nya padamu, dan Allah telah memerintahkan Malaikat, sehingga mereka sujud kepadamu, maka mohonlah syafa’at untuk kami di sisi Tuhan kami”.

Ia menyebutkan kesalahan-kesalahannya dan berkata : “Datanglah kepada Nuh, seorang Rasul pertama yang diutus oleh Allah”.

Lalu mereka datang kepada Nuh, maka Nuh menjawab : “Saya tidak menempati tempat itu -dan ia menyebutkan kesalahannya itu- datangilah Ibrahim yang mana Allah menjadikannya sebagai kekasih !”,

lalu mereka datang kepadanya, maka ia menjawab : “Saya tidak menempati tempat itu -dan ia menyebutkan kesalahan- datangilah Musa yang telah diajak bicara oleh Allah !”.

Lalu mereka datang kepadanya, maka Musa menjawab : “Saya tidak menempati tempat itu -ia menyebutkan kesalahannya- datangilah Isa”,

lalu mereka datang kepadanya, maka ia menjawab : “Saya tidak menempati tempat itu, datangilah Muhammad saw. yang telah diampuni dosa-dosanya yang telah terdahulu dan yang terkemudian !”.

Lalu mereka datang kepadaku, dan aku minta izin kepada Tuhanku. Ketika aku melihat Nya aku sujud dan Tuhan meninggalkan aku sesuai dengan apa yang dikehendakiNya, kemudian diserukan : “Angkatlah kepalamu, mintalah perantara maka kamu akan diberi dan berkatalah maka akan didengar, mohonlah syafa’at maka akan diberi svafa’at,”

Kemudian aku mengangkat kepala dan memuji Tuhan dengan pujian yang telah diajarkan kepadaku, lalu aku mohon syafa’at, maka Aku membatasinya kepadaku,

lalu aku mengeluarkan mereka dari Neraka dan aku memasukkan mereka ke Syurga, kemudian aku kembali dan sujud seperti itu, pada yang ketiga atau keempat kalinya, sehingga yang ada di Neraka itu hanyalah orang-orang yang telah dicegah oleh Al Qur’an.”
(Hadis Riwayat Bukhari).

Dari Humaid, ia berkata : Aku mendengar Anas r.a. berkata : Saya mendengar Nabi s.a.w. bersabda maksudnya : “Apabila hari kiamat tiba, Aku diberi syafa’at, kemudian aku berkata : “Wahai Tuhan, masukkanlah ke Syurga orang yang di dalam hatinya ada seberat biji sawi”. Maka mereka masuk, kemudian aku berkata : “Masukkanlah ke Syurga orang yang didalam hatinya ada sedikit- dikitnya sesuatu”.
Maka Anas r.a. berkata seolah-olah saya melihat jari-jari Rasulullah s.a.w.
(Hadis Riwayat Bukhari).

Dari Abu Said Al Khudri r.a. bahwasanya Rasulullah s.a.w bersabda maksudnya : “Allah memasukkan penghuni Syurga ke Syurga, Dia memasukkan orang yang di kehendakiNya dengan rahmat-Nya dan memasukkan penghuni Neraka ke Neraka, kemudian Dia berfirman maksudnya : “Lihatlah orang yang kamu sekalian dapati di dalam hatinya iman seberat biji sawi, maka keluarkanlah ia”.
Kemudian mereka dikeluarkan dari Neraka seperti arang, mereka telah terbakar maka mereka dilemparkan di sungai hidup (Nahrul hayat), lalu mereka tumbuh di dalamnya, sebagaimana biji-bijian itu tumbuh di tanah yang dibawa banjir, tidaklah kamu melihatnya, bagaimana ia tumbuh dengan kuning emas”.
(Hadis Riwayat Muslim).

Dari Abu Sa’id r.a., ia berkata : Rasulullah s.a.w.  bersabda maksudnya : “Adapun penghuni Neraka yang memang jadi penghuninya, mereka itu tidak mati dan tidak hidup, akan tetapi orang-­orang yang masuk Neraka, kerana dosa-dosa mereka,” atau baginda bersabda : “Kerana kesalahan-kesalahan mereka, maka Allah mematikan mereka dengan benar-benar mati, sehingga mereka menjadi arang, ia diberi izin untuk diberi syafa’at, mereka didatangi dengan berkelompok-kelompok kemudian mereka di sebarkan di sungai Syurga. Lalu dikatakan : “Wahai penghuni Syurga berangkatlah bersama mereka, kemudian mereka tumbuh seperti tumbuhnya biji-bijian di tanah yang dibawa banjir. Seseorang berkata : “Seolah-­olah Rasulullah s.a.w. ada di perkampungan”.
(Hadis Riwayat Muslim).

Dari Abdullah bin Mas’ud ra., ia berkata : Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya : “Sungguh aku mengetahui penghuni Neraka yang paling akhir keluar dari Neraka dan penghuni Syurga yang paling akhir masuk Syurga. Yaitu orang laki-laki yang keluar dari Neraka dengan merangkak, kemudian Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi berfirman kepadaNya : “Pergilah, dan masuklah ke Syurga”.

Rasulullah s.a.w. bersabda maksudnya  : “Maka ia datang ke Syurga dan terbayang olehnya bahwa Syurga itu sudah penuh, lalu ia kembali dan berkata : “Wahai Tuhan, saya mendapati Syurga itu penuh”. Kemudian Tuhan berfirman kepadanya : “Pergilah, dan masuklah ke Syurga. “

Rasulullah s.a.w. bersabda : “Maka ia datang ke Syurga dan terbayang olehnya bahwa Syurga itu sudah penuh, lalu ia kembali dan berkata : “Wahai Tuhan, saya mendapati Syurga itu penuh”.

Kemudian Tuhan berfirman kepadanya : “Maka ia datang ke Syurga”, dan di bayangkan olehnya bahwasanya Syurga itu penuh. Lalu ia kembali dan berkata : “Wahai Tuhan, saya mendapati Syurga itu penuh”.

Kemudian Tuhan berfirman kepadanya : “Pergilah dan masuklah ke Syurga”.

Sesungguhnya bagimu seperti dunia dan sepuluh kalinya”, atau bagimu sepuluh kali dunia”.

Rasulullah s.a.w bersabda : “Maka ia berkata : “Apakah Engkau mentertawakan aku, sedangkan Engkau Raja”. Ibnu Mas’ud berkata : “Sungguh aku melihat Rasulullah s.a.w. tertawa sehingga tampaklah gigi taringnya”. Baginda bersabda : “Maka dikatakan : “Itulah penghuni Syurga yang tempatnya paling bawah”.
(Hadis Riwayat Muslim).

Dari Abu Sa’id Al Khudri ra., ia berkata : Rasulullah s.a.w. bersabda : “Apabila Allah menyelamatkan orang-orang Mukmin dari Neraka, dan mereka beriman, maka seseorang diantaramu tidak mendebatkan hak sahabatnya di dunia lebih keras dari pada perdebatan orang-orang Mukmin dengan Tuhan mereka bagi saudara-saudara mereka yang dimasukkan ke Neraka”.

Rasulullah s.a.w. bersabda : “Mereka berkata : “Wahai Tuhan kami, saudara-saudara kami solat bersama kami, berpuasa bersama kami dan haji bersama kami, namun Engkau memasukkan mereka ke Neraka”. Lalu Tuhan berfirman : “Pergilah kalian dan keluarkanlah orang-orang yang kamu kenal diantara mereka”, maka orang-orang Mukmin datang kepada mereka, lalu mengetahui rupa-rupa mereka kerana Neraka tidak memakan rupa-rupa mereka. Diantara mereka ada orang yang telah dibenamkan di Neraka sampai pertengahan betisnya dan diantara mereka ada yang dibenamkan sampai kedua mata kakinya. Lalu orang-orang Mukmin mengeluarkan mereka, kemudian mereka itu berkata : “Tuhan kami, kami telah mengeluarkan orang-orang yang telah Engkau perintahkan kepada kami”, Lalu Allah berfirman : “Keluarkanlah orang-orang yang didalam hatinya ada iman seberat dinar, kemudian orang-­orang yang di dalam hatinya ada iman seberat setengah dinar, kemudian orang yang didalam hatinya ada iman seberat biji sawi”.

Abu Sa’id berkata : “Barang siapa yang tidak membenarkan hal ini maka bacalah ayat ini :

“INNALLAAHA LAA YAZHLIMU MITSQAALA DZARRATIN WA INTAKU HASANATAN YUDLAA­’IFHAA WAYU’TI MILLADUNHU AJRAN ‘AZHIIMAA “
Maksudnya :"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu bagi siapa yang dikehendakiNya, barang siapa yang mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa besar"
(Surah An Nisa’ ayat 48).

Sahabat yang dimuliakan,
Berdasarkan hadis-hadis di atas jelaslah kepada kita bahawa kemuliaan yang diberikan Allah s.w.t kepada Junjungan Besar Nabi Muhammad s.a.w. sebagai kekasih-Nya akan memberikan syafaat dan pertolongan kepada semua umat manusia ketika di Padang Mahsyar untuk dipercepatkan proses timbangan amal dan Nabi s.a.w dengan syafaatnya juga  boleh mengeluarkan penghunu Neraka untuk masuk ke Syurga (untuk mereka yang ada iman walaupun sebesar biji sawi).

Di dalam hadis di atas ada menceritakkan bagaimana orang Mukmin ahli Syurga boleh membantu sahabatnya yang memasuki Neraka dengan diberikan syafaat oleh Allah s.w.t. Oleh itu perbanyakkanlah bersahabat dengan orang alim, orang berilmu dan soleh supaya ia akan teringatkan kita dan memberi pertolongan di saat genting di hari akhirat nanti.




No comments:

Powered By Blogger | Template Created By Lord HTML